Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sempat berada di level 6.153, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di level 6.126,88 atau naik 21 poin. IHSG ditopang oleh penguatan saham manufaktur yang naik 0,6%, keuangan naik 0,4%, dan konsumer 0,27%. Sementara saham sektor infrastruktur justru melemah 1,2%, sektor pertambangan melemah 0,761% dan propertyli turun 0,5%.
Di pasar global, pasar saham berhasil melanjutkan penguatannya setelah kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina berhasil menunda kenaikan tarif yang awalnya akan dinaikkan esok hari senilai US$ 250 miliar. Sebelumnya AS mengancam akan menaikkan kembali tarif barang Cina diatas 25% jika kesepakatan dagang tidak ditemukan dalam pertemuan kali ini.
"Jadi mau tidak mau Cina harus mengalah dengan membuka peluang sebesar-besarnya arus dagang barang pertanian AS masuk ke negara tersebut," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (14/10/2019).
Perang dagang memang jelas memukul ekspor Cina ke AS yang pada Januari-September 2019 sudah turun 10,7%. Begitupun, Cina masih mampu menyokong keuangannya dari arus perdagangan dengan negara lain sehingga neraca perdagaangannya masih mengalami surplus sebesar US$ 39,65 miliar di bulan September 2019.
Sementara itu, nilai tukar mata uang rupiah masih terjaga dikisaran level 14.140/dolar AS. Pergerakan nilai tukar rupiah masih tergolong stabil dan berada di zona aman seiring dengan pelonggaran suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
"Tak hanya BI, negara tetangga lainnya juga turut melonggarkan nilai tukar mata uangnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Bahkan Singapura juga melonggarkan suku bunga untuk pertama kali sejak tahun 2016," kata Gunawan.