Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Krisis global diperkirakan akan berlangsung panjang sehingga nafas bisnis Indonesia minimal harus mampu bertahan hingga tahun 2021.
Demikian salah satu resume Forum Group Discussion (FGD) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) se Indonesia di Kantor Kadin Jakarta, Sabtu (12/10/2019). Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Sumatra Utara, Khairul Mahalli, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (14/10/2019).
Bisnis di Indonesia awalnya, kata Khairul, mengutip resume FGD Kadin tersebut, yang terpukul adalah industri yang bergerak dibidang bahan baku/komoditas dan produk setengah jadi yang biasa di ekspor ke Cina dan kemudian saat ini sektor riil ikut terpukul . Sebagai contoh penjualan Astra tahun ini turun 14% dibanding tahun lalu.
Di Asean saat ini yang paling parah adalah Singapura karena basis ekonominya adalah trading. Growth di Singapura hanya 0,1 % sedangkan Indonesia masih di 5,02%.
Negara Asia semula yang maju adalah Vietnam karena bisa ambil kesempatan. Tapi sekarang Vietnam juga mulai kekurangan tenaga kerja sehingga kondisi ini merupakan suatu kesempatan bagi Indonesia untuk menarik investor.
Ekonomi Amerika Serikat sekarang sedang bagus. Pengangguran terendah dalam 10 tahun ini dan Amerika kira-kira hanya akan turunkan bunga Fed sebesar 0,25% saja dalam setahun. Tetapi kondisi ini juga akan tergantung pemilihan presiden Amerika Serikat tahun depan.
Infrastruktur tidak selalu memacu pertumbuhan ekonomi. BUMN Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur akan mengalami kesulitan karena utang sangat besar. Jalan tol yang dibangun BUMN di Sumatera sepi sehingga operasional sangat rugi.
Penerimaan negara dari pajak juga sangat drop akibat bisnis lesu dan harga komoditas terpuruk. Pengangguran dari lulusan SMA dan universitas naik.
Sedangkan pengangguran lulusan SD dan SMP menurun karena banyak dapat kerja di Grab/Gojek.
Selanjutnya kata Khairul, siswa lulusan SMA dan perguruan tinggi yang nganggur berpotensi mengganggu politik indonesia di medsos sehingga banyak muncul hoax.
Di bidang politik FGD Kadin memperkirakan 5 tahun ke depan kondisi politik Indonesia akan lebih berat karena semua partai dari sekarang sudah mulai mencari calon pengganti Jokowi.
Saat ini fiskal dan moneter Indonesia masih cukup aman. Tetapi di sektor riil perlu segera disupport karena saat ini impor selalu lebih banyak dibanding ekspor sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keuangan indonesia.
Perusahaan di Indonesia banyak yang terancam default karena kebanyakan utang. Dikhawatirkan default ini akan terjadi cross default meluas ke yang lain seperti efek domino. Lalu ekonomi digital mau tak mau harus disiapkan. Kedepan semua akan bisnis dengan cara digital. Ibarat dulu orang naik kuda kemudian ganti naik mobil. Sekarang bisnis konvensional, nantinya semua digital.