Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bukan air bersih yang dialirkan PDAM Tirtanadi Sumatra Utara kepada para pelanggannya, khususnya di wilayah pelayanan Cabang Sunggal, Cabang Padang Bulan, Cabang Diski dan Cabang Sei Agul Medan, Selasa (15/10/2019) subuh hingga pagi, tetapi justru air berlumpur. Ternyata air kuning dan kotor itu terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan kesalahan informasi ketingian air di dalam Reservoir 3 (Jalur Q6 dan Q7) yang ditampilkan oleh SCADA (Supervisory Control And Data Acquistion) pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal.
Atas kejadian itu, banyak pelanggan Tirtanadi mengeluh. Joroknya air itu pun langsung berseleweran di media sosial facebook dan grup-grup whatsapp. Tirtanadi merespon keluhan itu dan sejak Selasa siang, kualitas kembali normal.
Pertanyaannya mengapa sampai terjadi kesalahan informasi?. Rupanya sebagaimana penjelasan Direktur Utama Tirtanadi, Trisno Sumantri, hal itu merupakan buntut dari kerusakan panel inverter di IPA Sunggal akibat sambaran petir beberapa waktu lalu yang menyebabkan 3 pompa terhenti.
Sambaran petir ini juga ternyata mempengaruhi SCADA yang ada di IPA Sunggal sehingga sistem monitoring ketinggian air pada reservoir tidak terpantau dengan baik. "Namun panel inverter tersebut sudah bagus," ujar Trisno di Medan, Selasa (15/10/2019) sore.
Dikatakan Trisno didampingi Direktur Air Minum, Joni Mulyadi, setelah memimpin dan melakukan koordinasi langsung dengan Tim Divisi Pengolahan Air Minum (PAM), kualitas air sudah normal kembali dan perbaikan terus dilakukan. "Saat ini petugas sedang melakukan upaya perbaikan terhadap alat monitoring tersebut, diharapkan perbaikan dapat secepatnya selesai," kata Trisno Sumantri.
Sementara untuk antisipasi awal, tambah Trisno, petugas di Cabang Pelayanan telah melakukan pembuangan air melalui Wash Out (WO) yang ada di setiap pipa distribusi agar aliran air ke pelanggan dapat kembali normal kualitasnya. "Kami mohon maaf atas gangguan ini," pungkas Trisno. (benny pasaribu)