Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Para petugas penyelamat di Jepang terus melakukan pencarian korban hilang menyusul topan super yang menerjang negara tersebut. Jumlah korban tewas akibat Topan Hagibis tersebut sejauh ini sebanyak 74 orang. Banyak korban yang tewas tenggelam akibat banjir usai puluhan sungai meluap.
Menurut media publik NHK seperti dilansir The Star, Rabu (16/10/2019), 12 orang hilang dan lebih dari 220 orang luka-luka setelah Topan Hagibis menerjang Jepang akhir pekan lalu. Di wilayah bagian timur pulau Honshu, sebanyak 52 sungai telah meluap.
Jumlah korban paling banyak berasal dari Prefektur Fukushima, Tokyo bagian utara. Sejumlah tanggul meluap di sedikitnya 14 lokasi di sepanjang Sungai Abukuma yang berkelok-kelok di sejumlah kota di prefektur agrikultural itu.
Laporan NHK menyebut sedikitnya 25 korban tewas di antaranya berasal dari Fukushima. Di antaranya terdapat seorang ibu dan anaknya yang tewas setelah terjebak genangan banjir. Satu anak lainnya dilaporkan masih hilang.
Warga di Fukushima kini sibuk membersihkan rumah mereka yang terendam banjir akibat Topan Hagibis. Furnitur-furnitur yang rusak akibat banjir dan sampah-sampah mereka kumpulkan di jalanan depan rumah mereka.
Sejumlah warga Koriyama, salah satu kota terbesar di Fukushima, menyatakan kekagetannya atas banjir yang menerjang lingkungan mereka. Personel kepolisian melakukan pencarian dari rumah-ke-rumah untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal atau warga yang membutuhkan bantuan.
"Sungai ini belum pernah meluap seperti ini sebelumnya, dan beberapa rumah tersapu banjir sepenuhnya. Saya pikir ini mungkin saatnya untuk menggambar ulang peta bahaya dan mempertimbangkan kembali rencana evakuasi," tutur Masaharu Ishizawa, seorang warga setempat yang berusia 26 tahun dan bekerja sebagai guru sekolah menengah.
Terkait Topan Hagibis ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar 710 juta yen untuk memfasilitasi upaya penanggulangan bencana.(dtc)