Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. BPJS Ketenagakerjaan meraih 2 penghargaan tertinggi dari International Social Security Association (ISSA) pada pertemuan institusi jaminan sosial sedunia (World Social Security Forum) di Brussels, Belgia, yang dihadiri 152 negara. Penghargaan tersebut dalam hal pengembangan dan pemanfaatan sistem Teknologi Informasi (TI) dan pelaksanaan program Return to Work.
Penghargaan yang diterima BPJS Ketenagakerjaan hanya diberikan kepada lembaga yang mampu mengimplementasikan pedoman dan standar internasional jaminan sosial (Guidelines) dari ISSA. Dan BPJS Ketenagakerjaan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dari 7 penerima penghargaan dari ISSA pada kegiatan tersebut.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, berharap apresiasi ini menjadi penyemangat dan motivasi bagi insan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia. "Penghargaan ini sangat spesial, karena lembaga jaminan sosial di Indonesia baru pertama kali menerima penghargaan setingkat ISSA Certificate of Excellence dan pertama kali juga sebuah lembaga mendapatkan dua award sekaligus. Tentunya ini berkat kerja cerdas dan cerdas. semua pegawai yang didukung oleh semua stakeholder kami," katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2019).
Agus menjelaskan, kunci pengembangan sistem TI BPJS Ketenagakerjaan adalah berusaha mengoptimalkan kapasitas internal dalam mengembangkan sistem TI yang handal, namun tetap efisien dan memenuhi standar keamanan yang baik.
Pengembangan TI oleh internal BPJS Ketenagakerjaan juga berdampak pada sistem TI yang lebih fleksibel sehingga dapat lebih tanggap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
"Berbagai inovasi yang dikembangkan BPJS Ketenagakerjaan seperti sistem keagenan PERISAI, aplikasi mobile BPJSTKU, hingga antrian online untuk Klaim JHT dapat berjalan baik berkat dukungan sistem TI yang mumpuni," kata Agus.
Sedangkan pelaksanaan progran RTW dari BPJS Ketenagakerjaan telah mengalami perkembangan pesat, dengan jumlah pekerja korban kecelakaan kerja yang telah bekerja kembali mencapai 583 orang. Hal ini tercapai berkat sistem tata kelola RTW yang terencana dengan baik dan dukungan personil case manager yang bekerja tidak hanya mengandalkan profesionalitas saja namun juga mengedepankan empati.
Juga berkat kerja sama BPJS Ketenagakerjaan dengan 7.417 rumah sakit yang berperan sebagai Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) dan perusahaan peserta di seluruh Indonesia.
"Dua Penghargaan ini menjadi bukti bagi dunia bahwa pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia telah sesuai, bahkan di atas standar internasional. Penghargaan ini juga memucu kami untuk terus berusaha lebih baik lagi dalam melindungi dan memberikan kemudahan pelayanan kepada seluruh masyarakat pekerja Indonesia," kata Agus.