Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pembebasan lahan pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Serbelawan sepanjang 30 km, saat ini sudah mencapai 83,95%. Jalan tol yang merupakan bagian dari proyek jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat tersebut ditargetkan beroperasi pada Desember 2021.
"Sekarang realisasi progres konstruksinya baru sekitar 3,95%. Tentu diharapkan bisa rampung sesuai target. Karena ini bagian dari masterplan mempercepat akses dari Medan menuju Parapat," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II, Selamat Rasidi, disela-sela acara Lustrum XII dan Reuni Akbar Fakultas Teknik USU, di Auditorium USU, Kamis (17/10/2019).
Selamat menjelaskan, pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Serbelawan (Seksi 3) merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Selain itu, ada Tebing Tinggi-Indrapura (Seksi 1) sepanjang 20,40 km yang ditargetkan beroperasi pada Desember 2020. Saat ini progres pembebasan lahan sekitar 77,37% dan realisasi progres konstruksinya sekitar 23,67%.
Selanjutnya Kuala Tanjung-Indrapura (Seksi 2) sepanjang 18,05 km yang pembebasan lahannya baru 2,21% dan realisasi progres konstruksinya 0%. Porsi BUJT selanjutnya yakni Serbelawan-Pematangsiantar (Seksi 4) sepanjang 28 km dimana progres pembebasan lahannya sekitar 17,80%. Untuk Seksi 2 dan 4 ini yang sama-sama ditargetkan beroperasi pada Desember 2021.
Di proyek jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat ini sendiri, porsi pemerintah yakni Pematangsiantar-Saribudolok (Seksi 5) sepanjang 22,30 km dan Saribudolok-Pematangsiantar (Seksi 6) sepanjang 16,70 km. Untuk jalan tol porsi pemerintah ini, ditargetkan beroperasi pada Desember 2022.
Selamat mengatakan, untuk jalan tol yang porsi pemerintah, saat ini juga sedang proses pembebasan lahan. Hanya saja, realisasinya belum ada alias 0%. Karena itu, pemerintah berharap pembebasan lahan yang akan dibangun jalan tol bisa segera diselesaikan.
Diakuinya, memang ada kendala khususnya lahan untuk Saribudolok-Parapat karena areal itu adalah pemukiman dan banyak juga kuburan leluhur masyarakat setempat. "Karena itu perlu ada musyawarah untuk proses pembebasan lahannya. Meski untuk Seksi 6 ini targetnya baru Desember 2022, tapi diharapkan juga bisa segera selesai agar bisa mempermudah akses ke kawasan Danau Toba," katanya.