Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rentetan aksi teror yang dialami aktivis di Medan diduga memiliki benang merah. Setelah Literacy Coffee (LC) yang mendapat ancaman teror lembaran batu dan bom molotov, Sabtu subuh (12/10/2019), kini giliran Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang mendapat perlakuan serupa. Kantor LBH Medan diteror Sabtu subuh (19/10/2019). Sebagaimana diketahui LC dan LBH Medan adalah tempat para aktivis di Medan berdiskusi.
Terkait itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (Kontras) Sumatra Utara (Sumut) menduga, kasus-kasus itu seperti memiliki benang merah. Apalagi sebelumnya, aktivis Walhi Sumut, Golfrid Siregar, juga ditemukan terkapar di Under Pass Titi Kuning, Medan, Kamis subuh (3/10/2019). Golfrid yang akhirnya meninggal Minggu (6/10/2019) itu, diduga juga korban teror orang tertentu.
"Saya tidak bisa memastikan apakah ini ada kaitannya dengan pelantikan (presiden) atau tidak. Yang pasti dalam beberapa hari belakangan ini, teman-teman aktivis khususnya di Kota Medan memang sedang dalam kondisi yang benar-benar tidak aman," kata Ketua Badan Pekerja Kontras Sumut, Amin Multazam menjawab medanbisnisdaily.com, Sabtu (19/10/2019)
Dikatakannya, kasus Golfrid, teror ke Literacy Coffee hingga LBH Medan, bukan suatu kebetulan semata, tapi satu rangkaian peristiwa yang wajib harus diusut tuntas. Bahwa teror terhadap kerja-kerja aktivis sesungguhnya adalah potret kemunduran kita dalam persoalan hukum dan demokrasi.
Seperti diberitakan LBH Medan di Jalan Hindu, Medan, dilempari bom molotov, Sabtu (19/10/2019), sekitar pukul 02.30 WIB. Diduga ada pihak yang ingin merusak suasana kondusif di Kota Medan jelang pelantikan Presiden dan wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kita masih melacak keberadaan pelaku yang melempari bom molotov di Kantor LBH Medan," ucap Pjs Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto kepada wartawan di Jalan Hindu, Medan.
Kompol Eko mengaku, ada yang ingin membuat sensasi dan ingin meneror LBH Medan tersebut. Mengenai berapa jumlah bom molotov yang dilempari, Kasat mengaku hanya satu yang dilempari ke Kantor LBH di lantai II dari Jalan Hindu dan mengeluarkan percikan api. Namun tidak merusak gedung LBH Medan.