Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rentetan peristiwa teror di Medan yang terjadi dalam beberapa hari ini diduga memang sengaja ditujukan kepada aktivis HAM dan demokrasi. Tujuannya untuk membuat aktivis takut bicara. Hal itu dikatakan Saurlin Siagian dari Hutan Rakyat Institute (HaRI) Sumut kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (19/10/2019).
Dijelaskan Saurlin, sebagai kota terbesar ketiga, Medan adalah indikator keamanan nasional. Sehingga rentetan teror itu bisa mengandung pesan bahwa Medan memang sedang tidak aman.
"Kita hanya bisa menduga apa motifnya. Bisa ada kaitannya dengan Pilkada tahun depan. Atau juga untuk mendelegitimasi Pemko Medan yang sekarang," kata Saurlin.
Yang pasti, sambung Saurlin, Kantor LBH Medan dan Literacy Coffee adalah tempat bertemu para pegiat HAM, lingkungan dan demokrasi. Jadi jelas, pesan dari bom molotov itu memang sengaja ditujukan kepada mereka.
"Apapun itu, kita berharap aparat segera mengusut pelaku, supaya tidak terjadi lagi ke depan hari. Itu adalah tindakan pecundang yang sistematis," ungkap Saurlin.