Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Disaksikan ribuan warga yang memenuhi Lapangan Merdeka Medan, Minggu (20/10/2019), DPW Putera Jawa Kelahiran Sumatra (Pujakesuma) Sumatra Utara menampilkan sejumlah tarian budaya tradisional pada acara nonton bareng pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Tak cuma tarian budaya tradisional Jawa, tetapi dipadu dengan tortor yang berasal dari budaya Batak Toba yakni tortor. Tarian-tarian tersebut disuguhkan dihadapan sejumlah kepala daerah dan anggota legislatif. Seperti, Bupati Batu Bara (Zahir), Wali Kota Pematang Siantar (Hefriansyah Noor), Wakil Bupati Labuhanbatu Utara (Dwi Prantara Adipuro), Wagirin Arman (anggota DPRD Sumut) dan sebagainya.
Suguhan tarian kolosal diawali dengan tampilnya penari wayang orang. Dengan busana yang memikat khas Jawa. Didepan podium para tamu (VIP) serta ribuan orang yang mengerubungi.
Disusul kemudian dengan tari topeng. Sejumlah lelaki yang memiliki keahlian olah tubuh melompat dan berjingkrak (salto).
Selanjutnya adalah pertunjukan kuda kepang. Oleh para penampil yang terdiri atas beberapa perempuan muda. Mereka melenggak-lenggok dengan menunggang kuda buatan.
Puncak suguhan tarian budaya tradisional adalah pertunjukan reog Ponorogo dan tortor Sigale-gale. Dengan memakai topeng berukuran besar dan berat menutupi wajah, tampil dua penari. Bergerak lincah, mereka mengibas-ngibaskan topeng hingga merapat ke lantai. Kemudian bangkit dan kembali bergerak. Warga menyambut antusias menyaksikan pertunjukan reog ini. Hingga mendekat agar bisa memotret.
Sama halnya dengan tortor Sigale-gale, warga yang menonton juga antusias. Diawali dua penari pria yang manortor (menari) dengan lincah. Kehadiran tiga panortor (penari) perempuan menambah semarak penampilan mereka.
Panortor lelaki kemudian mengambil topeng Sigale-gale dan meliuk-liuk hingga mendekat ke tamu VIP.
Riuh teriakan warga yang menonton semakin meluap ketika Zahir, Hefriansyah, Dwi, Wagirin dan para tamu VIP lainnya turun dari pendopo menyawer para penari yang tampil. Pecahan uang kertas Rp 50.000 dan Rp 100.000 mereka selipkan ke jari setiap penari.