Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pihak Gojek menanggapi penolakan driver ojek online (ojol) terhadap Nadiem Makarim yang menjadi calon menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. Penolakan tersebut dari driver ojol yang tergabung dalam Garda (Gabungan Aksi Roda Dua), bahkan mereka mengancam akan demo jika Jokowi menetapkan Nadiem sebagai menteri.
VP Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say menegaskan pihaknya menyambut positif pemanggilan Nadiem oleh Presiden Jokowi untuk masuk dalam kabinet. Dia bilang, Nadiem telah mendapat dukungan dari mayoritas mitra driver.
"Kami gembira dan bangga bahwa Nadiem telah dipanggil oleh Presiden untuk menjadi salah satu anggota kabinet yang baru. Kami juga senang telah menerima berbagai dukungan dari mayoritas mitra driver yang disampaikan di sosial media serta pesan-pesan dukungan masyarakat pada umumnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (21/10/2019).
Dia menambahkan Gojek selalu terbuka menerima masukan dari para mitranya.
"Gojek selalu terbuka menerima setiap masukkan dari mitra driver kami. Gojek juga telah menyediakan forum komunikasi rutin di semua area operasional kami," tambahnya.
Sebelumnya, driver tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menolak rencana Jokowi untuk menjadikan Nadiem menteri. Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono mengatakan, akan menggelar aksi jika hal itu terlaksana.
"Apabila akhirnya Presiden Jokowi tetap menunjuk Nadiem sebagai salah satu menteri ya kami mungkin bisa melakukan aksi penolakan, pergerakan dari seluruh Indonesia. Pastinya yang disasar Presiden Jokowi sendiri," katanya
"Kita sudah peringatkan jangan tunjuk Nadiem kalau tetap menunjuk pasti akan pergerakan ojol di seluruh Indonesia, penolakan Nadiem," ujarnya.
dtc