Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pakpak Agro Lestari (PAL) komit untuk menumbuhkembangkan gambir yang menjadi komoditas agrobisnis andalan.
Presiden Direktur PD PAL, Tigan Solin mengungkapkan hal melalui sambungan telefon menjawab medanbisnisdaily.com, Selasa pagi (22/10/2019).
Dia mengungkapkan, volume produksi gambir dari kabupaten hasil pemekaran Kabupate Dairi itu mencapai 35 ton/bulan. Sekitat 10 ton diserap pasar lokal Sumut yang dijadikan untuk bahan nyirih (makan sirih). Sedangkan sisanya dipasarkan ke mancanegara, khususnya India dan Bangladesh.
Menurut Tigan, untuk meningkatkan daya serap pasar dalam negeri sekaligus menjaga stabilitas harga gambir hingga di tingkat petani, pihaknya berupaya mendiversifikasi penggunaan gambir.
Dua jenis produk yang dikembangkan dari bahan baku gambir yang sedang dan sudah mulai berjalan adalah teh gambir dan tinta penandajari. Khusus teh gambir, saat ini produksi UKM teh gambir yang semua hasilnya ditampung dan dipasarkan oleh PD PAL mencapai 5.000 kotak setiap bulan. Sedangkan tinta penandajari masih terus dikembangkan sekaligus disosialisasikan penggunaannya di masyarakat.
'Jika konsumsi gambir dalam negeri meningkat maka harga gambir akan stabil sekaligus merangsang petani meningkatkan produksinya," kata Tigan Solin.
Solin mengungkapkan, dalam upaya mendiversifikasi manfaat produk komoditas gambir, PD PAL sudah meneken nota kesepahaman dengan Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Padang, Sumbar. Saat ini sedang dijajaki kerja sama sama dengan Baristand Medan.
Menurut Solin, kerja sama dengan Baristand Padang karena lembaga tersebut sudah lebih awal melakukan penelitian dan pengembangan tentang komoditas gambir. Sedangkan penjajakan kerja sama PD PAL dengan Baristand Medan dimaksudkan untuk melakukan mekanisasi pengolahan komoditas gambir supaya semakin bernilai dan berdaya saing tinggi.