Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Universitas Asahan (UNA) menggelar Pelatihan Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Ketua Panitia panitia Pelatihan Kurikulum Berbasis KKNI UNA Abdul Rahman, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang penyusunan kurikulum berbasis KKNI di perguruan tinggi.
“Output yang diharapkan dalam kegiatan ini, semua unsur dosen yang ada dalam prodi memahami dengan baik cara melakukan restrukturisasi kurikulum berbasis KKNI. Selain itu, dosen juga dapat menyusun RPS sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi,” ucapnya saat berbincang bersama wartawan, Selasa (22/10/2019).
Sedikitnya, ada 50 peserta mengikuti acara tersebut, terdiri dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Ketua dan Sekretaris Program Studi dan para dosen. Tampil sebagai narasumber Dr Elly Djulia MPd dan Dr Syamsidar Tanjung MPd. dari Universitas Negeri Medan (Unimed).
Mewakili Ketua Yayasan UNA, Drs Mapilindo merespon positif kegiatan ini dan berharap setiap fakultas menyamakan persepsi kurikulum untuk meningkatkan kualitas, inovasi pembelajaran, dan restrukturisasi kurikulum. Dengan demikian, pimpinan, dosen, dan program studi (prodi) bisa beradaptasi dengan kurikulum berbasis KKNI.
Menurut Mapilindo, para lulusan harus memiliki kualitas dan kompetensi sesuai dengan KKNI. Dengan begitu, SDM lulusan perguruan tinggi memiliki outcome yang jelas. Mudah diterima masyarakat dan sesuai kebutuhan stakeholder.
”Kompetensi dari para lulusan ini diharapkan nantinya benar-benar mampu menyelesaikan permasalahan yang ada pada stakeholder,” terangnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNA, Tri Harsono, menyampaikan terimakasih karena telah diberi kesempatan untuk ketempatan bimbingan teknis pengembangan kurikulum berbasis KKNI.
“Tentunya ini sangat berkaitan dengan program kami, yakni di pembelajaran unggul. Salah satu parameter pembelajaran unggul itu adalah di reputasi program studi. Yang kedua adalah bagaimana kualitas proses pembelajaran itu kita bangun. Setidaknya memenuhi dua unsur”, jelasnya.