Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan para menterinya tidak boleh memiliki visi-misi masing-masing, sehingga harus sejalan dengan visi-misi Presiden. Gerindra yang mempunyai sejumlah konsep program pemerintahan yakin apa yang ditawarkan mereka kepada Jokowi memiliki kesamaan nilai-nilai.
"Tentu visi-misi Pak Prabowo banyak kesamaan dengan Pak Jokowi. Tinggal disinergikan," kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Riza mengatakan Gerindra pada dasarnya pun tak memaksa seluruh konsep yang mereka tawarkan menjadi program pemerintahan Jokowi di periode kedua. Namun dia yakin Jokowi memahami konsep-konsep yang memang baik untuk kepentingan bangsa.
"Pak Jokowi lebih paham mana yang bisa disinergikan dan diakomodasi. Prinsipnya visi-misi Pak Prabowo dan Pak Jokowi punya tujuan yang sama agar bangsa ini maju, bangkit, sejahtera, adil, dan makmur," tuturnya.
Hal senada disampaikan anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Habiburokhman. Dia mengatakan konsep Gerindra dan visi-misi Jokowi telah dikomunikasikan untuk kemudian disinkronkan.
"Visi-misi Pak Jokowi dan Pak Prabowo harus kita sinkronisasi. Ini perlu komunikasi. Tentu apa yg dituliskan mereka berdua adalah hal-hal baik," tutur Habiburokhman diwawancara terpisah.
Gerindra diketahui mengajukan sejumlah konsep kepada Jokowi. Konsep-konsep yang ditawarkan meliputi bidang pangan, energi, pertahanan, dan keamanan.
Jokowi kemudian menyinggung soal visi-misi menteri dalam pidato terakhir di sidang kabinet paripurna periode 2014-2019. Jokowi melarang menterinya punya visi-misi sendiri.
"Saya ingat bahwa di awal pembentukan kabinet kerja saya menyampaikan bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada adalah visi-misi presiden, wakil presiden agar semuanya kita betul-betul berada dalam satu visi, satu tujuan, dan satu jalur," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (3/10) lalu.(dtc)