Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta.Pasca pengunduran dirinya dari jabatan di Gojek, harta kekayaan Nadiem Makarim ikut menjadi sorotan. Pria yang ditawari membantu Kabinet Kerja II pemerintahan Presiden Joko Widodo ini diketahui adalah pemegang saham terbesar di Gojek.
Berdasarkan bocoran firma konsultasi investasi Momentum Works, Oktober 2018, pendiri Gojek Nadiem Makarim masuk dalam susunan Dewan Direksi Gojek. Ia juga memegang 4,81% total saham GoJek dengan jumlah 58.416 lembar.
Nadiem dalam bocoran dari Momentum Works juga menjadi ketua Dewan Komisaris Gojek. Totalnya adalah 9 orang anggota di Dewan Komisaris. Mereka ini menjadi wakil dari para investor yang menanamkan dananya pada Gojek.
Saat masuk Kabinet Kerja II nanti, Nadiem juga kemungkinan menjadi salah satu menteri terkaya. Memang belum ada data terbaru soal kekayaan Nadiem mengingat Gojek juga perusahaan privat. Tapi pada 2018 silam, majalah Globe Asia pernah mempublikasikan perkiraan kekayaan Nadiem.
Pria berdarah Arab ini waktu itu disebut punya harta di kisaran USD 100 juta. Dihitung dengan kurs saat ini, berarti ada di kisaran Rp 1,4 triliun.
Kemungkinan besar sumber kekayaan Nadiem adalah kepemilikan sahamnya di Gojek. Perusahaan transportasi online yang dirintis pria 35 tahun ini kini telah berstatus decacorn, istilah untuk startup dengan valuasi tembus USD 10 miliar.
Terkait penawaran jabatan menteri di Kabinet Kerja II, Nadiem sudah secara resmi menyatakan mundur dari Gojek. "Posisi saya di Gojek sudah mundur, sama sekali tidak ada posisi dan kekuasaan apapun," sebutnya kepada wartawan di istana, Senin (21/10).
Jabatan Nadiem di Gojek saat ini adalah sebagai CEO. Dengan demikian, saat ini dia sudah tidak menjabat posisi tersebut. "Mulai hari ini, saya tidak ada posisi dan kewenangan lagi di Gojek," sambung dia.
Mengenai pos menteri yang akan diisi oleh Nadiem, sampai saat ini belum ada penjelasan pasti. Nadiem meminta khayalak menunggu sampai pengumuman resmi oleh presiden Jokowi.(dtn)