Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pengumuman dan pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 tampaknya kurang menggairahkan pelaku pasar dan investor. Setelah pada akhir perdagangan Selasa (22/10/2019) rupiah perkasa, hari ini justru berbalik arah dengan turun 0,39% di level 14.090/dolar Amerika Serikat (AS).
"Pelemahan rupiah kali ini disinyalir oleh adanya aksi profit taking di tengah pengumuman menteri yang baru saja dilantik. Selain itu, ada faktor penguatan rupiah yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (23/10/2019).
Bukan hanya rupiah, pengumuman menteri baru juga hanya mampu mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekitar 0,519% di level 6.257. Bahkan IHSG sempat melemah dilevel 6.224. Sektor agri dan pertambangan menjadi sektor yang menguat tinggi dengan masing-masing penguatan 1,17%. Disusul penguatan sektor properti dan keuangan yakni naik 0,7%, sementara itu saham sektor konsumer justru turun 0,5% dan sisanya manufaktur dan infrastruktur bergerak stabil.
Menurut Gunawan, Jokowi Effect tidak memberikan perubahan yang signifikan pada pergerakan IHSG kali ini. Adanya profit taking dimana investor telah memprediksi bakal calon menteri selanjutnya membuat saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang bertenaga.
Namun kedepannya peluang penguatan IHSG tidak menutup kemungkinan dengan adanya kabinet menteri yang baru periode 5 tahun ke depan. Pasalnya target yang dipatok Presiden Jokowi terkait ekonomi Indonesia ke depannya cukup tinggi sehingga Kabinet Indonesia Maju yang baru dituntut untuk bekerja lebih maksimal agar realisasi kinerja mencapai target yang dipatok.
Dengan target Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$ 7 triliun ditahun 2045 yang merupakan target jangka panjang serta masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati 0%.
"Ini bukan tidak mungkin dilakukan. Sehingga, perlu langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian dalam negeri agar target ini bukan hanya impian semata," kata Gunawan.