Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Fakta mengejutkan bagi banyak pihak, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengikutkan mantan seterunya di Pilpres, Prabowo Subianto, menjadi salah seorang pembantunya di Kabinet Indonesia Maju. Hal itu diperkirakan akan mempengaruhi dinamika politik lokal jelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2020.
Jika semula dianggap bahwa PDI Perjuangan selaku pengusung Jokowi dan Gerindra sebagai lawannya tidak akan mungkin bersatu, sekarang tidak lagi. Bergabungnya Prabowo bersama Jokowi di dalam pemerintahan adalah landasan argumennya.
Wakil Ketua DPD PDIP Sumatra Utara, Mangapul Purba, mengungkapkan kepada wartawan, Rabu (23/10/2019). Misalnya, di Pilkada Kota Medan, terbuka kemungkinan calon yang diusung pihaknya berkoalisi dengan kandidat dari Gerindra.
"Katakan PDIP mengusung satu nama nantinya, bisa saja dipasangkan dengan calon Gerindra. Karena Jokowi saja menyatu dengan Prabowo di pusat," terangnya.
Kemungkinan yang sama bisa terjadi di 22 kabupaten/kota lainnya yang juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di Sumut.
Tentang penetapan calon bupati/wali kota yang akan diusung partai berlambang banteng moncong putih tersebut, ungkap Mangapul yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, keputusannya masih akan lama dibuat. Saat ini tahapannya seluruh kandidat diminta membangun konsolidasi di wilayah masing-masing.
Dijelaskannya, kemungkinan akan dilakukan survei oleh DPP dengan menurunkan tim dari beberapa lembaga ke daerah-daerah. Dari situ bakal diketahui kandidat yang berpeluang besar diusung.
"DPP yang menentukan, kita belum tahu kapan calon kepala daerah yang akan diusung ditetapkan," tegas Mangapul.