Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan 7 days reverse repo rate sampai 1% dari bulan Juli atau empat bulan terakhir. Namun, penurunan suku bunga acuan itu belum sepenuhnya diikuti penurunan suku bunga deposito maupun kredit.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, suku bunga deposito baru turun 26 basis poin (bps) atau 0,26%. Artinya, suku bunga deposito masih bisa turun karena bank butuh waktu untuk melakukan penyesuaian.
"Suku bunga deposito pada Juli sampai September turun 26 basis poin berarti ya tentu saja ada jeda," katanya di Gedung BI Jakarta, Kamis (24/10/2019).
"Harapannya suku bunga deposito akan lebih menurun lagi, kan BI menurunkan 100 bps (1%) dari Juli, suku bunga deposito baru turun 26 bps. Harapannya suku bunga deposito juga turun. Perbankan kan biasanya memerlukan waktu untuk kemudian menyesuaikan suku bunga deposito," paparnya.
Sementara, suku bunga kredit penurunannya lebih kecil lagi yakni 8 basis poin atau 0,08%. Menurutnya, suku bunga kredit memang biasanya penyesuaiannya lebih lama dari suku bunga deposito.
Perry berharap, perbankan menurunkan lebih lanjut suku bunga deposito maupun kredit agar pembiayaan terus meningkat.
"Suku bunga kredit turunnya lebih kecil lagi, baru 8 basis poin memang penurunan suku bunga kredit biasanya lebih lama dari suku bunga deposito. Tapi kecenderungannya ke depan dan kami harapkan perbankan untuk menurunkan lebih lanjut baik suku bunga deposito terutama suku bunga kredit, agar pembiayaan kredit bisa meningkat," tutupnya.(dtf)