Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PTPN IV akan dimintai pertanggungjawabannya karena diduga penyebab kerusakan jembatan penghubung dari Tanah Jawa (Kabupaten Simalungun) ke Kota Pematang Siantar. Walau sudah berkali-kali diperbaiki jembatan kembali putus. Akibatnya, banyak aktivitas masyarakat terganggu, terutama kegiatan bisnis.
Perkiraan sementara penyebabnya adalah luapan air pembuangan dari PTPN IV yang cukup besar. Ditambah curah hujan yang begitu deras. DPRD Sumatra Utara akan memanggil pihak Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi beserta PTPN IV guna menemukan pokok persoalannya.
"Kita perlu cari tahu penyebab pastinya apakah PTPN IV atau yang lain, masak jembatan berkali-kali diperbaiki rusak terus," ujar anggota Komisi D DPRD Sumut dari daerah pemilihan Siantar - Simalungun, Rony Reynaldo Situmorang, Selasa (29/10/2019).
Problem infrastruktur lain yang sama mendesaknya dibenahi disebutkan Rony yang berasal dari Fraksi Partai Nasdem adalah penerangan jalan dari Kota Siantar menuju Parapat. Tidak sedikit ruas jalan yang gelap gulita saat malam hari. Diantaranya di kawasan yang ditumbuhi pepohonan besar seperti hutan.
Padahal Kota Parapat merupakan kawasan strategis pariwisata nasional yang oleh pemerintah menjadi prioritas dibenahi. Sehingga tercipta kenyamanan bagi para wisatawan untuk datang. Direncanakan oleh Komisi D juga akan diminta penjelasan dinas terkait tentang hal itu.
"Jangan sampai konektivitas antara daerah penghasil sumberdaya ekonomi dengan daerah tempat pemasarannya tidak terkoneksi, perekonomian rakyat bisa macet. Itu dua persoalan pokok di dapil saya yang hendak kita pertanyakan ke Pemprov Sumut," terang Rony.
Pihak PTPN IV yang dikonfirmasi soal kerusakan jembatan penghubung Tanah Jawa - Siantar membantah tuduhan yang disampaikan sebagai penyebab. Kerusakan dikarenakan hujan deras yang berulang-ulang terjadi. Bukan luapan air pembuangan mereka.
"Itu kan luapan air hujan deras dari hulu. Kebetulan areal HGU kami lebih rendah. Air mengalir dan memjebol jembatan, tapi bukan bukan berasal dari PTPN IV," jelas staf humas PTPN IV, Syahrul, Rabu (30/10/2019).