Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejak Agustus 2019, harga biji coklat (kakao) di pasar internasional terus meroket tajam. Kini harganya telah mencapai US$ 2.455/metrik ton dari sebelumnya US$ 2.180/metrik ton. Meroketnya harga kakao salah satunya karena tren konsumsi kakao yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
"Kalau sentimen dari sisi persediaan sepertinya belum menjadi pemicu menigkatnya harga kakao belakangan ini. Karena ekspektasi produksi diperkirakan masih sama sekitar 1,7 juta ton di tahun ini dan tahun depan. Jadi pada dasarnya sisi persediaan tidak akan jauh berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini lebih karena tren peningkatan konsumsi," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (31/10/2019).
Gunawan mengatakan, pada umumnya, kenaikan harga kakao disebabkan oleh beberapa faktor fundamental. Seperti musim panen dan gangguan cuaca yang biasanya sangat mempengaruhi harga. Selanjutnya adalah adanya isu politik serta masalah buruh. Namun yang konsisten selalu, yakni tren konsumsi kakao yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
"Jadi saya melihatnya harga kakao saat ini yang mengalami kenaikan lebih dikarenakan oleh permintaannya yang terus naik, ditambah faktor cuaca yang mempengaruhi," kata Gunawan.
Namun yang perlu menjadi catatan justru persediaan kakao yang terbilang stagnan. Tentunya ini juga bakal mendatangkan masalah jika tak diatasi. Apalagi tren konsumsi kakao diperkirakan terus naik setiap tahun-nya.
Sayangnya, kenaikan harga kakao di pasar internasional belum bisa dirasakan petani di Sumut. Saat ini, harga kakao di petani masih berkutat di kisaran Rp 20.000/kg. Harga ini sudah diterima petani sejak Juli 2019 setelah sebelumnya sempat Rp 25.000/kg.
"Ya, harganya stagnan saja. Tapi kakao memang sudah mulai ditinggalkan petani. Karena selain harganya kurang menggembirakan, perawatannya juga susah. Sekarang banyak yang beralih ke jeruk," kata seorang petani kakao di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Supiran.