Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Penurunan harga cabai merah sebesar 10,39% kembali membuat Sumatra Utara (Sumut) mencetak deflasi pada Oktober 2019 sebesar 0,28%. Deflasi ini membuat inflasi Sumut secara year to date (Januari-Oktober) sebesar 3,21%.
Selain penurunan harga cabai merah, deflasi juga disumbang penurunan harga cabai rawit sebesar 19,87%, kentang sebesar 7,96%, sawi putih sebesar 15,74%, ikan gembung sebesar 3,83% dan harga dencis sebesar 2,74%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, pada bulan Oktober 2019, 2 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi yakni Sibolga sebesar 0,37% dan Medan sebesar 0,34%. "Sementara 2 kota lainnya inflasi yakni Pematangsiantar sebesar 0,01% dan Padangsidempuan sebesar 0,35%," katanya, di Gedung BPS Sumut, Jumat (1/11/2019).
Suhaimi mengatakan, secara umum harga berbagai komoditas memang mengalami penurunan sepanjang bulan Oktober 2019. Hasil pantauan BPS, kelompok bahan makanan turun sebesar 2,35% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun sebesar 0,14%.
Sementara kelompok yang menunjukkan peningkatan ikdeks yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,35%, kelompok sandang sebesar 0,33%, kelompok kesehatan sebesar 0,09%, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32%, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks.
Melihat tren deflasi 2 bulan terakhir, kata Suhaimi, Sumut diharapkan bisa merealisasikan inflasi lebih rendah hingga akhir tahun sehingga bisa tetap ditarget 3,5±1%. Karena inflasi Sumut year to date (ytd) masih jauh di atas nasional yang sebesar 2,22%.