Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dari beberapa universitas negeri dan swasta di Medan cukup antusias mengikuti gelaran Sosialisasi Kebijakan Sistem Pembayaran Terkini, Uang Elektronik, dan QRIS, di Auditorium FEB Universitas Sumatra Utara (USU), Jumat (1/11/2019).
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Andiwiana Septonarwanto, mengatakan, perkembangan teknologi telah merevolusi seluruh aktivitas sehari-hari manusia. Revolusi teknologi juga telah masuk ke ranah ekonomi dan industri sehingga saat ini berkembang isu industri 4.0 dan ekonomi digital.
"Maka tugas BI sebagai bank sentral, salah satunya adalah mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, Iancar dan andal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Andi mengatakan, inovasi sistem pembayaran khususnya pembayaran non-tunai seperti mobile banking, e-money dan fintech menandai peralihan tren pembayaran dari sistem tunai menjadi non-tunai telah tumbuh pesat. Peralihan ini nyatanya sekarang telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi milenial.
"Generasi milenial adalah generasi yang menuntut segala aspek dalam kehidupannya tersedia secara cepat dan mudah. Tidak terkecuali dalam kegiatan bertransaksi. Dengan semakin beragamnya aplikasi pembayaran tersebut dinilai kurang efisien karena pengguna nantinya perlu memiliki banyak aplikasi juga. Salah satu respon dari Bank Indonesia untukk menjawab tantangan tersebut adalah dengan QR Code Indonesia Standard (QRIS)," katanya.
Dengan hadirnya QRIS ini, para pengguna aplikasi pembayaran non tunai tidak perlu memiliki terlalu banyak aplikasi, karena hanya dengan memiliki satu aplikasi saja dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di berbagai merchant.
"Kami berharap sosialisasi ini dapat menjawab kebutuhan edukasi bagi generasi mileniaI terkait Kebijakan Sistem Pembayaran Terkini, Uang Elektronik, dan QRIS dalam mendorong ekonomi digital serta perekonomian di Sumut secara keseluruhan," katanya.
Principal Economist Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, Akhis R Hutabarat, dalam pemaparan materinya mengingatkan kepada seluruh mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di bidang teknologi agar mampu bersaing. "Itu sudah menjadi kewajiban saat ini. Jadi kemampuan di bidang teknologi itu sudah sebuah keharusan," katanya.