Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Asahan. Sungai Silau di Kabupaten Asahan tak sanggup menahan debit air yang semakin banyak akibat tingginya curah hujan di hulu sejak beberapa hari terakhir. Kondisi itu berdampak terendamnya sejumlah rumah warga bermukim pada desa yang lintasi aliran sungai.
Menurut informasi diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan hujan dengan intensitas tinggi hingga ringan sejak Kamis (31/10/2019) sampai Sabtu (2/11/2019) berakibat pada tergenangnya 8 desa di 6 kecamatan pada Kabupaten Asahan.
Desa yang terdampak banjir kiriman masing-masing Desa Lubuk Palas, Kecamatan Silau Laut, Desa Piasa Ulu, Desa Terusan Tengah, Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja. Kemudian, Desa Prapat Janji, Kecamatan Buntu Pane, Desa Bangun Sari, Kecamatan Setia Janji, dengan ketinggian air bervariasi mencapai rata-rata 20 cm hingga 1 meter di atas permukaan tanah.
Sementara itu, jalan penghubung antara Kisaran dengan Bandar Pasir Mandoge dari kabupaten Simalungun juga sempat terhambat karena tumbangnya pohon besar dan menutup separuh badan jalan.
“Seluruh kerusakan dan data bencana telah kami data dan saat ini Pemkab Asahan melalui bersama Tim BPBD dan relawan lainnya telah berada di lokasi banjir. Disana juga sudah dibangun tenda dapur umum dan disiagakan perahu serta posko kesehatan untuk warga,” kata Plh Kepala BPBD Asahan, Jhon Hardi Nasution saat dihubungi wartawan, Minggu (3/11/2019).
Kondisi ini disebutkannya karena memang cuaca yang tidak bersahabat sejak beberapa hari terakhir. Bahkan Sabtu kemarin juga terjadi longsing di jalan lintas Provinsi yang menghubungkan Asahan dengan Simalungun tepatnya di Dusun V Desa Lestari kecamatan Buntu Pane.
“Namun sebisa mungkin sudah teratasi. Demikian kami sudah menyiagakan tim di titik lokasi banjir untuk melakukan pemantauan dan memberi peringatan kepada masyarakat,” ucapnya.