Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Ratusan nelayan dari Deli Serdang, Sergai, Langkat dan Medan turun ke Belawan berunjuk rasa memprotes keberadaan kapal-kapal pukat trawl yang beroperasi di perairan Selat Malaka.
"Kami melihat Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan tidak berbuat apa-apa. Kami minta PSDKP Belawan dibubarkan saja," kata nelayan Rahman Gafiqi saat berunjuk rasa di depan Kantor Stasiun PSDKP, Jalan Gabion, Belawan, Rabu (6/11/2019).
Rahman menyebutkan, aktivitas kapal-kapal pukat trawl sangat berpengaruh terhadap kehidupan ribuan nelayan kecil yang bermukim di sekitar perairan Belawan, Deli Serdang, Sergai dan Langkat. Penghasilan nelayan tradisional sangat minim karena pukat trawl berskala besar terus menangkap semua jenis ikan kecil dan besar.
"Dulu ada ikan tanda-tanda tangkapan ikan nelawan, tetapi kini tanda-tanda ikan sudah tak ditemukan oleh nelayan kecil," sambung Chairil Chaniago dalam aksi tersebut.
Keberadaan pukat trawl menyengsarakan nelayan tradisional juga merusak habitat, biota dan eksosistem laut. Karena itu pemerintah menerbitkan Undang Undang No 45 Tahun 2009 tentang perikanan.
Para pengunjuk rasa sempat menguncang pagar kantor Stasiun PSDKP untuk dirobohkan, sebelum Kepala Stasiun PSDKP Belawan, H Dony Muhammad menerima 15 orang perwakilan nelayan.