Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kecanduan game yang secara resmi dikategorikan sebagai penyakit mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai jadi ancaman serius. Pemerintah Cina berusaha menghadapinya dengan menerapkan aturan untuk membatasi waktu bermain game.
Dikutip dari The New York Times, masalah kecanduan game dianggap pemerintah Cina jadi penyebab masalah rabun jauh dan buruknya performa akademis anak-anak. Oleh sebab itu pemerintah lewat National Press and Publication Administration pada Selasa (5/11) mengumumkan larangan anak di bawah 18 tahun main game dari jam 10 malam hingga 8 pagi.
Selain itu anak-anak juga dibatasi hanya bisa bermain maksimal 90 menit sepanjang hari biasa dan 3 jam saat hari libur.
"Masalah kecanduan game ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental anak-anak. Juga mempengaruhi proses belajar dan kehidupan normal mereka," kata National Press and Publication Administration.
Di Indonesia masalah kecanduan game juga telah menarik perhatian beberapa peneliti. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) misalnya sejak akhir tahun 2018 lalu baru membuka klinik khusus untuk menangani masalah kecanduan game. Klinik dipimpin oleh dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K), yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Psikiatri RSCM-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Iyah baru. Sebetulnya belum dimasukkan resmi ke website RSCM tapi sudah sering edukasikan lewat Facebook atau Instagram. Tapi nanti pas ulang tahun RSCM kayaknya akan dilaunching," kata dr Siste beberapa waktu lalu.(dtn)