Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina belakangan ini masih naik turun. Meskipun sejumlah pejabat menyatakan bahwa nantinya akan disepekati perjanjian damai, namun dari kubu internal pemerintahan AS masih mendapatkan pertentangan.
"Masih banyak pejabat di AS yang tidak menyetuju disepakatinya perjanjian tahap I tersebut. Sementara itu, Cina yang akan diuntungkan dengan perjanjian kesepakatan, lebih jelas dalam menyampaikan masukannya.
"Berbeda dengan AS yang cenderung ambigu. Tentunya, sentimen eksternal ini masih akan mempengaruhi pasar keuangan pekan ini," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (10/11/2019).
Menurut Gunawan, di pekan ini tekanan tehadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang terjadi. Karena itu, pelaku pasar diharapkan bijak dalam melihat perkembangan di AS.
Tapi berbeda dengan IHSG, mata uang rupiah justru diperkirakan akan tetap stabil bahkan berpeluang untuk melanjutkan tren penguatan.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti sekarang ini, aset beresiko seperti saham cenderung ditinggalkan dibandingkan dengan aset lain seperti obligasi maupun deposito," kata Gunawan.