Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinsisdaily.com-Medan. Celotehan mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella yang menyebut Ketum Partai NasDem Surya Paloh yang melenceng dari tujuan awal berdirinya partai, telah mengusik ketenangan kader Partai Nadem di Sumatra Utara.
"Pernyataan Rio Capella soal NasDem menjadi partai restoran politik telah melukai kader Nasdem di Sumut. Dia tidak lebih hanya mencari perhatian dan 'mencari panggung' guna meraih simpati publik," kata Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar, ketika dikonfirmasi, Senin (11/11/2019)
Menurutnya, Rio Capella bukan anggota Nasdem lagi sejak terlibat kasus korupsi pada 2015. Mantan napi yang diciduk KPK ini terbukti menerima suap sebesar Rp200 juta terkait perkara bantuan sosial dari mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.
“Rio itu sudah bukan kader Partai Nasdem. Dia sudah mundur ketika kasus korupsi menjeratnya dan sudah tidak berhak berbicara soal Nasdem,"tandas Iskandar.
Menurut Iskandar, pernyataan sikap Rio Capella dengan menggelar jumpa pers sendirian itu hanya upaya mencari sensasi belaka tanpa berdasarkan fakta jelas.
"Publik sudah cukup cerdas untuk membedakan mana ucapan yang substansial dan ocehan yang sekadar menyasar sensasi,"ungkap Iskandar seraya menambahkan, hingga kini NasDem tidak melenceng dari tujuan awal. Penilaian ini diserahkan kepada masyarakat.
"Kami minta Rio Capella menjaga ucapan nya kalau tidak ingin berhadapan dengan konsukuensi hukum nantinya,"tambah Iskandar.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh juga menanggapi sindiran eks Sekjen NasDem Patrice Rio Capella yang memelesetkan 'restoran politik' dan menyebut NasDem sudah melenceng. Menurut Paloh, hingga saat ini NasDem tidak melenceng dari tujuan awal.
"Nggak ada (yang melenceng). Kita serahkan kepada masyarakat. Saya pikir langsung, masyarakat akan lari itu," kata Paloh di sela-sela Kongres II NasDem, di JIExpo Kemayoran, Minggu (10/11/2019)
Paloh pun mengungkapkan tidak ada tempat bagi kader yang melenceng di Nasdem. Apalagi melenceng dari tujuan Nasdem itu sendiri.
"Nggak ada tempat bagi Nasdem kalau dia inkonsisten. Tidak ada tempat bagi Nasdem kalau dia melenceng dari tujuan-tujuannya," ujar Paloh.
Paloh sebagai pendiri dan pemimpin Nasdem saat ini menilai dirinya bodoh jika partainya melenceng dengan membuang waktu dan energi. Paloh mengatakan dirinya memulai dengan niat baik.
"Dan alangkah bodohnya saya sebagai pendiri dan ketua umum partai ini, membuang waktu, tenaga, pikiran, energi yang saya miliki tanpa ambisi untuk kekuasaan formal yang ingin saya capai, kalau bukan hanya niat baik semata-mata. Untuk apa lagi?" ucap Paloh.
"Tapi di atas semuanya itu saya percaya niat baik itu adalah tidak kalah artinya dari apa pun yang akan kita capai. Jadi selalulah dimulai dengan, Islam menyatakan nawaitu. Niat baik," imbuhnya.