Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. KPU menyebut Pemilu serentak 2019 membuat pemilih cukup kerepotan karena banyaknya surat suara. Ke depannya, KPU menyerahkan ke pemerintah mengenai desain keserentakan dalam Pemilu 2024.
"Bagi pemilih kami sudah memberi masukan terkait dengan keserentakannya. Jadi keserentakan ini cukup merepotkan dan membingungkan bagi pemilih terutama karena jumlah surat suara yang banyak dan jumlah kandidat yang harus dipilih dalam surat suara jumlah cukup banyak," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Selain itu, isu kampanye menjadi tercampur antara Pileg dan Pilpres. Sehingga, pemilih menjadi tidak fokus.
"Karena keserentakan itu membuat isu atau topik kampanye jadi bercampur, antara isu kampanye legislatif, eksekutif, isu kampanye politik di tingkat nasional dan lokal agak membuat pemilih tidak fokus dengan isu-isu kampanyenya," kata Arief.
Laporan mengenai evaluasi Pemilu 2019 disampaikan jajaran KPU kepada Presiden Joko Widodo. Evaluasi lainnya adalah prosentase kepatuhan peserta Pemilu melaporkan harta kekayaan lewat LHKPN sebesar 100 persen.
"Kami juga sampaikan di Pemilu 2019, seluruh pejabat yang terpilih baik di pemilu presiden, pemilu DPD, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten kota, itu 100 persen data LHKPN tersampaikan," ujar Arief.(dtc)