Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) menyebut 90 persen para pelaksana atau aplikator di bidang industri konstruksi belum tersertifikasi. Banyaknya aplikator yang belum tersertifikasi itu dikarenakan terkendala akses, waktu dan biaya.
"Data yang kami punya sebagian besar lebih dari 90 persen SDM dalam bidang industri belum mempunyai sertifikat. Artinya dari sisi itu ya. Bahwa kami bisa mengatakan kualitas dari sisi SDM kita industri konstruksi masih perlu ditingkatkan," kata Ketua DPP HAPI Mochamad Soleh kepada detikcom saat diskusi seputar keselamatan dan keamanan atap bangunan di Surabaya, Senin (11/11/2019).
"Memang untuk mendapatkan sertifikasi kan memerlukan waktu dan biaya. Ini mungkin yang menjadi kendala para aplikator untuk mendapatkan sertifikasi," imbuh Soleh saat diskusi seputar keselamatan dan keamanan atap bangunan di Excelso Jalan Panglima Sudirman, Surabaya.
Dari alasan itulah, lanjut Soleh, HAPI kemudian dibentuk. Karena himpunan yang didirikan ini untuk memberikan akses bahkan mempertemukan dengan pihak pemerintah, selaku pemegang anggaran untuk sertifikasi bagi aplikator.
"Bagi aplikator pertama mungkin akses untuk mendapatkan aplikasi, kedua biaya juga yang berat. Makanya dari situ HAPI hadir nanti akan memfasilitasidan memberikan subsidi," terang Soleh.
"Atau kita akan mempertemukan pemerintah yang mempunyai anggaran supaya aplikator ini terbantu untuk memperoleh sertifikat," tambahnya.
Saat ditanya mengenai praktik pengurangan spesifikasi bahan bangunan yang sering terjadi, Soleh enggan menjawab. Sebab, pihaknya hanya fokus kepada sumber daya manusia (SDM). Ia hanya mengakui bahwa pada faktanya banyak aplikator yang belum tersertifikasi.
"Kami dari HAPI tidak memiliki kewenangan menjawab seperti itu karena kami hanya melihatnya dari sisi kompentesi SDM-nya. Kami ini hanya ruang lingkupnya SDM terkait kalau kami kami mengatakan banyak SDM yang belum tersertifikasi atau belum ahli memang ya," tandasnya. dtc