Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pada tahun 2030 pasar konstruksi global diprediksi naik sampai dengan US$ 8 triliun dengan volume kumulatif mencapai US$ 212 triliun. Pada tahun tersebut juga, Indonesia diprediksi akan menggantikan dominasi Jepang sebagai peringkat ke-4 pasar konstruksi terbesar di dunia.
"Gambaran tentang konstruksi di beberapa tahun ke depan, sampai dengan 2030 kita akan punya pasar yang besar sekali. Kalau kita lihat industri infrastruktur dan konstruksi pada umumnya atau tahun yang lalu Jepang mendominasi, 2030 kita akan mendominasi pasar konstruksi dunia," ucap Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Tumiyana dalam sambutannya di Forum Engineering ke-10 di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Selasa (11/12/2019).
Tumiyana juga menjelaskan sebagai perusahaan konstruksi yang sudah ke pasar global, WIKA antara pada tahun 2026 dan 2028 sudah sejajar dengan perusahaan konstruksi dunia karena labanya mencapai angka 32.
"Kalau kita bandingkan dengan Vinci, Skanska, Kajima, WIKA di tahun 2026 dan 2028 sudah sejajar dengan perusahaan dunia karena labanya akan mencapai di angka 32. Sekarang WIKA mem-benchmark ke Skanska dan Vinsi karena pada saat industri jasanya sudah sampai dan dewasa, ia masuk ke upstream, dan sustainability company bisa dicapai pada beberapa saat ke depan," ujar Tumiyana.
"Ini positioning kita dengan asumsi masing-masing tumbuh 3.7 average dari 2014-2018, Kajima tahun 2006-2018 average growth di angka 6. WIKA rata-rata mem-forecast lima tahun ke depan tumbuh di angka 30% dari sisi laba," imbuh Tumiyana.
Sebagai informasi, WIKA menggelar Forum Engineering (Foreng) ke-10 dengan tema 'Future Solution for Lifecycle Construction selama dua hari, 12-13 November 2019. Foreng ini diisi berbagai diskusi dan workshop.
Selain itu, tampil pula 20 pembicara internasional, civitas akademika dari 50 perguruan tinggi Indonesia, termasuk Board of Management global platform dan software provider (Bentley, Google, Microsoft, Autodesk, Trimble, Allplan, Glodon TTW dan lain-lain) serta Manajemen BUMN (Semen Indonesia, BNI, Mandiri, BTPN).
Hadir pada pembukaan Foreng yang mengambil tema Building Information Modeling (BIM) ini antara lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Ismunandar, serta Kepala bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasana Perhubungan 1B Kementerian BUMN Fathurohman.(dtf)