Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Laju kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sepertinya belum terhenti. Setelah berhasil meroket di level RM 2.562/metrik ton di penghujung pekan lalu, kini harga CPO kembali mencatatkan kenaikan lagi dan berhasil menembus rekor tertingginya dalam 2 tahun terakhir. Harga CPO menyentuh level RM 2.628/metrik ton di tengah melemahnya harga minyak mentah dunia.
"Saya menilai kebaikan harga CPO ini tidak terlepas dari kisruh hubungan antara India dan Malaysia sebelumnya. Dimana harga CPO terkerek naik ke kisaran RM 2.500-an/metrik ton dari sebelumnya RM 2.200-an/ metrik ton," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (12/11/2019).
Gunawan mengatakan, data persediaan CPO di Malaysia yang mengalami penurunan secara bulanan memang ikut memicu kenaikan harga CPO. Jadi memang secara fundamental harga CPO naik diakibatkan oleh sisi persediaan yang mengalami penurunan. Tercatat, sisi persediaan turun dikisaran 2,34 juta ton, dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 2,54 juta ton.
Jadi secara fundamental, penurunan persediaan cukup kuat untuk mendongkrak kenaikan harga. Namun sentimen permusuhan antara India dan Malaysia yang dipertanyakan. Tidak ada yang bisa menjamin hubungan kedua negara ini akan buruk selamanya. Sentimen ini tentunya sangat sensitif dalam mempengaruhi harga CPO.
"Kita tidak bisa selamanya berharap hubungan antara kedua negara tersebut kian buruk. Proses negosiasi pasti akan dilakukan. Dan saya pikir segala sesuatunya bisa berubah," kata Gunawan.
Secara teknikal, Gunawan melihat harga sawit bisa menyentuh level RM 2.700/metrik ton. Namun pengaruh fundamental seperti kemungkinan adanya perdamaian India dan Malaysia bisa membuat ekspektasi tersebut berubah. Tapi setidaknya, patut disyukuri harga sawit petani bisa membaik karena kondisi tersebut. Dan ini akan membantu memulihkan daya beli petani.