Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Film Nagabonar Reborn menyambangi penonton di Sumatera Utara. Film yang disutradarai Dedi Setiadi ini masih mengambil latar cerita perang kemerdekaan di daerah Sumatera Utara.
Dalam konferensi pers, Minggu sore (17/11), di Alam Hotel Medan, produser Trimedya Panjaitan, didampingi sutradara Deddy Setiadi, artis Roy Marten, yang berperan sebagai ayah Nagabonar, Rita Matumona pemeran ibu Nagabonar dan para pendukung film lainnya, menjanjikan akan membuat lagi film di Sumatera Utara yang berlatar belakang daerah ini dan melibatkan talent artis artis Sumut dengan catatan apabila film Nagabonar Reborn ini ditonton 2 juta orang .
"Saya akan buat lagi film lainnya di Sumut asal Nagabonat Reborn ditonton 2 juta orang,' janjinya menjawab pertanyaan medanbisnisdaily.com.
Untuk itu, anggota DPR tersebut menantang masyarakat Sumut agar ramai-ramai menyaksikan film ini.
Deddi Setiadi yang dikenal seorang sineas senior di tanah air menjanjikan kalau tembus 2 juta penonton di Sumut maka film Nagabonar akan dibuat sequelnya.
Artis senior Roy Marten sangat mendukung industri Sumut bangkit. "Banyak ya di Sumut ini yang menarik (untuk difilmkan). Dulu pernah ada Musang Berjanggut,' ujarnya.
Ia membandingkan dengan Sulawesi Selatan. Saat ini Makassar produktif membuat film. Hal yang sama bisa dilakukan di Sumut.
Deddy menegaskan film Nagabonar Reborn bukanlah sebuah film berseri. Itu mengapa tidak memakai judul Naganonar 1, 2, 3 dan seterusnya melainkan Reborn.
"Kesannya kalau 1, 3, 3 seperti melanjutkan Nagabonar terdahulu. Padahal banyak perubahan. Ini tidak remark, ceritanya kita tulis ulang,' ungkapnya.
Roy Marten nenyatakan bangga Trimedya yang orang politik terjun dalam industri film nasional.
"Saya bangga politikus berkecimpung di industri film," ucap ayah Gading Marten ini.
Ia juga memuji anak anak muda yang bermain dalam film ini luar biasa. Roy Marten mengaku ia
Sempat kesulitan mengucapkan dialog bahasa Medan. "Kadang lupa," akunya tertawa.