Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga, menyebut salah satu penyebab sejumlah titik di Kota Medan tetap kumuh sampai hari, karena masih ada warga yang memelihara ternak babi di kediamannya.
Menurutnya, berdasarkan pendataan melalui program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), ada sekitar 61 kepala keluarga (KK) yang masih memelihara babi, khusus di wilayah Timur Kota Medan
"Wilayah timur itu daerah Kecamatan Medan Denai, di sana ada 61 KK yang masih pelihara babi. Hewan ternak itu yang menyebabkan wilayah tersebut masih kumuh," ujarnya di Medan, Senin (18/11/2019).
Irwan mengatakan, masyarakat punya motif sendiri untuk mengelabui petugas agar hewan ternaknya tidak ditertibkan. Di mana, pemelihara hewan ternak hanya menerima upah.
"Jadi yang melihara bukan yang punya. 61 KK itu hanya pekerja, yang punya berbeda lagi," ungkapnya.
Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir Kota Medan dihebohkan dengan penemuan bangkai babi di Sungai Bederah hingga terdampar ke Danau Siombak. Bahkan, ada juga oknum tidak bertanggungjawab membuang bangkai babi di Jalan Gedung Arca.
Kemarin polisi menangkap pelaku pembuang bangkai babi. Pelaku mengaku mendapatkan imbalan atas pekerjaan tersebut.