Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berkembang pemahaman di masyarakat bahwa ikan tangkapan nelayan dari sungai yang tercemar karena bangkai babi mati yang terserang virus hog kolera babi, tidak bisa dikonsumsi.
Namun menurut Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, membantah pemahaman itu. Menurutnya kabar yang menyatakan babi ikut tertular virus hog kolera adalah hoax.
"Itu hoax," ujar Gubernur Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai peringatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Sumatra Utara 2019, yang dipusatkan di Aula Gubernuran Jalan Sudirman Medan, Senin (18/11/2019).
Gubernur Edy punya alasan ilmiah. Ditegaskannya virus kolera babi tidak menular ke hewan lainnya. "Virus hog kolera babi juga tidak menular kepada manusia," terang Gubernur Edy.
Untuk itu, Edy mengimbau agar masyarakat Sumut tetap tenang. Menurutnya tidak usah terpengaruh karena pemahaman yang menurutnya tak berdasar itu.
Saat ini, lanjut Edy Rahmayadi, tim Unit Reaksi Cepat (URC) pengendalian virus hog kolera babi Pemprov Sumut bersama kabupaten/kota dan para pihak terkait lainnya, terus melakukan upaya pengendalian.
Tidak saja soal pengendalian virus hog kolera babi, Gubernur Edy juga menyebutkan tim URC menangani bangkai babi yang terserang virus babi. Disebutkannya himbauan demi himbauan, sudah disampaikan kepada masyarakat agat tidak membuang bangkai babi ke sembarang tempat.
Ditegaskannya, membuang bangkai babi ke sungai adalah tindakan yang salah. "Kalau tidak bisa kita himbau, tidak bisa kita ajak, maka akan kita lakukan penegakan hukum karena kita negara hukum," pungkas Edy.