Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Klaten - Maraknya koloni tawon Vespa affinis atau tawon ndas yang sudah merenggut nyawa dua warga Kabupaten Klaten ditanggapi serius oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar menyarankan Pemkab Klaten untuk segera mengundang ahli.
"Ya, memang kita mesti mengundang ahli. Maka kita akan mengetahui kenapa ini (serangan tawon) bisa terjadi," kata Ganjar usai acara peletakan batu pertama kegiatan revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Senin (18/11/2019).
Ganjar menyebutkan dengan mengundang ahli maka bisa lebih mengetahui apa penyebab dan dampak dari koloni tawon Vespa. Selain itu juga bisa mengetahui bagaimana cara untuk menanggulanginya.
Menurutnya, bisa jadi tawon itu muncul karena sarangnya rusak. Seperti ungkapan orang tua zaman dahulu, yang mengatakan jika ada hewan turun gunung kemungkinannya ada dua sebab. Kemungkinan karena gunung akan meletus, atau disebabkan karena alamnya yang sudah rusak.
"Jangan-jangan tawon muncul karena rumahnya kita rusak. Jangan-jangan lho," ujar Ganjar.
Untuk itu, kata dia, diperlukan pakar dalam menangani masalah maraknya koloni tawon Vespa. Apabila diperlukan, Pemprov Jateng juga siap untuk turun tangan.
Diketahui, dua warga Klaten tewas setelah disengat tawon Vespa, yakni Lanjar (62) warga Desa Sembung, Kecamatan Wedi dan Warsomo (87) warga Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari. Keduanya sudah dimakamkan pada Rabu (13/11/2019).
Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo mengatakan jajarannya sudah menggelar pertemuan lintas instansi. Pertemuan membahas konsep untuk penanganan.
"Tawon ini muncul sejak tahun 2017. Jadi perlu ada penanganan komprehensif agar tidak jatuh korban lagi," ungkapnya. dtc