Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) dr Alwi Mujahit Hasibuan mengaku, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa kasus bayi yang lahir dalam kondisi cacat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Seperti diketahui, dimana penyebab lahirnya para bayi dengan kondisi tidak normal itu diduga akibat aktivitas pertambangan illegal yang ada di daerah tersebut.
Lebih lanjut Alwi mengatakan, pihaknya juga memang menjadi bagian dari tim yang dibentuk Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk meneliti apakah ada kaitan limbah tambang ilegal dengan cacat pada bayi baru lahir itu. Menurutnya, Dinas Kesehatan akan bekerja sesuai bidang kerjanya, dalam hal ini mencari hubungan penyakit pada bayi lahir dengan limbah kimia tersebut.
"Kalau kita soal penyakitnya, apa ada hubungannya dengan itu (limbah)," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (20/11/2019).
Alwi menyebutkan, pasca adanya kasus kematian bayi baru lahir dengan kondisi usus di luar perut, pada awal November lalu, Dinas Kesehatan Sumut bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) telah melakukan pemeriksaan kadar mercury terhadap air baku di Madina. Namun memang, lanjut dia, hingga kini hasilnya belum bisa didapatkan.
Untuk itu Alwi menjelaskan, Dinas Kesehatan Sumut akan berkoordinasi kembali dengan BBTKL di Medan untuk melihat kaitan antara cemaran limbah mengandung mercury dengan kasus bayi lahir cacat itu. Akan tetapi Alwi mengakui, bahwa mercury dapat mengganggu kesehatan tidak saja terhadap ibu hamil, tapi juga dapat menjadi pemicu kanker.
"Makanya alat-alat kesehatan sekarang (sudah) tidak pakai mercury lagi," pungkasnya.