Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Upaya mengenalkan para sastrawan berikut karyanya kepada masyarakat, khususnya para pelajar, perlu dimaksimalkan. Apalagi sastrawan asal daerah masing-masing. Bukan tidak mungkin, selain ketokohannya yang luput, karyanya juga ikut terabaikan.
Demikian pengakuan salah seorang guru di salah satu SMA di Medan, Ronald Tarakindo berbincang dengan medanbisnisdaily.com di Taman Budaya Sumatra Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Rabu (20/11/2019).
"Jangankan sastrawan Sumut, anak-anak sekolah, khususnya di Medan, cuma tahunya Chairil Anwar. Sastrawan yang lain bisa dibilang tidak dikenal," katanya.
Pegiat teater ini menambahkan, hal itu juga dapat dilihat dari setiap lomba baca puisi. Paling sering puisi yang dibacakan adalah puisinya Chairil Anwar.
"Aku juga bingung. Padahal sastrawan lain yang seangkatan atau sesudah Chairil juga ada dalam kurikulum dan dibahas di buku Bahasa Indonesia. Tapi selalu Chairil yang mereka ingat," akunya.
Tidak hanya para pelajar, mahasiswa juga begitu. Hal itu pun diakui salah seorang dosen dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, Khairul Anam.
"Mahasiswa juga kalau ditanya siapa sastrawan Indonesia, rata-rata jawabnya Chairil Anwar. Padahal sastrawan kita banyak dan masing-masing memiliki karya yang luar biasa," ujar Khairul yang juga pegiat teater dan sastra ini.