Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Dekranasda Taput) menjalin nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia Sumatra Utara (ASEPHI Sumut) untuk meningkatkan kualitas petenun di Taput, melalui pelatihan tenun ulos. Kerjasama ini juga sebagai upaya Taput untuk memasarkan ulos ke pasar mancanegara.
Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Ketua Dekranasda Taput Satika Nikson Nababan dengan Ketua BPD ASEPHI Sumut Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin dengan disaksikan oleh Ketua Dekranasda Sumut, Hj Nawal Edy Rahmayadi, Wakil Ketua Dekranasda Sumut,
Hj Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah, Ketua Umum BPP ASEPHI, Muchsin Ridjan dan undangan, pada hari Kamis (21/11/2019).
Ketua BPD ASEPHI Sumut, Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin, mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dekranasda Taput karena daerah ini memiliki ribuan petenun ulos dengan kualitas tenunan yang sangat halus. "Bagi ASEPHI Sumut, kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya untuk mencari petenun-petenun muda, sehingga ada regenerasi dari petenun tua. Dengan demikian, pengetahuan tentang menenun yang dimiliki dapat terjaga dan diturunkan kepada generasi muda, "jelasnya.
Ketua Dekranasda Taput, Satika Nikson Nababan, mengatakan, saat ini ada sekitar 3.690 petenun ulos di Taput. "Umumnya mereka adalah ibu-ibu rumah tangga. Ada juga yang merupakan generasi muda," jelasnya.
Kain ulos yang dihasilkan seluruhnya merupakan hasil kerajinan tangan dan secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yakni ulos untuk budaya dan ulos fashion.
Satika Nikson Nababan mengatakan, melalui kerjasama dengan BPD ASEPHI Sumut ini, pihaknya berharap ketrampilan petenun ulos di Taput dapat semakin meningkat, khususnya dalam membuat motif-motif baru dan teknik pewarnaan. Sehingga mampu menghasilkan ulos yang sesuai dengan kebutuhan pasar, khususnya pasar ekspor.
"Kami menargetkan bahwa petenun dapat berkonsentrasi menghasilkan ulos yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar. Sedangkan pemasaran sudah ditangani oleh eksportir, khususnya yang tergabung dalam ASEPHI, "jelasnya.
Satika menargetkan bahwa melalui kerjasama ini maka pemasaran ulos dapat dilakukan hingga ke mancanegara."Kita memang sedang mengembangkan pasar ekspor. Itu menjadi target kita yakni membawa ulos ke pasar internasional," tuturnya.