Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kapal Motor (KM) Restu Bundo GT 5 asal Kota Sibolga, dikabarkan tenggelam setelah disambar petir di perairan Desa Labuhan Hiu, Kecamatan Pulau Batu Timur, Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Dan Pos SAR Nias, Sukroadi Sastra Wijaya, dikonfirmasi wartawan, membenarkan peristiwa nahas yang dialami kapal pencari ikan asal Sibolga berawak 7 ABK tersebut.
KM Restu Bundo berangkat dari Kota Sibolga pada, 17 November 2019, untuk mencari ikan di Pulau Pini. Namun, terjadi petir di laut dan menyambar kapal tersebut, kemudian tenggelam.
Sukroadi menjelaskan, pascaperistiwa tersebut, 3 ABK KM Restu Bundo, selamat. Mereka adalah, Anto (40), Hutahuruk (Wak Kuru) (36), dan Eno (35).
“Namun, Eno yang mengalami luka bakar serius, akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia. Sedangkan 4 ABK lainnya dinyatakan hilang,” ujar Sukroadi dihubungi lewat telepon seluler, Kamis malam (21/11/2019).
Ketiga korban berhasil menyelamatkan diri setelah berjuang berenang ke tepian menggunakan jerigen, dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos AL Pulau Pini. Ketiganya berada di Labuhan Bajoy dan di daerah itu tidak ada sinyal.
Kepala Kantor SAR Medan, Toto Mulyono, dalam keterangan tertulis, Kamis malam (21/11/2019), menjelaskan, telah memerintahkan Pos SAR Nias untuk segera melakukan operasi SAR.
“Saat ini Pos SAR Nias dipimpin Sukroadi Sastra Wijaya telah bergerak menuju lokasi untuk operasi SAR,” kata Toto Mulyono.
Tim SAR Nias, saat ini sudah berada di atas Kapal Fery Sabuk Nusantara dengan membawa perahu karet dan personil dari Teluk Dalam ke Pulau Tello.
“Diperkirakan tim telah tiba besok pagi, Jumat (22/11/2019) di TKP untuk operasi SAR,” jelas Toto.
Informasi juga diperoleh, bahwa petugas di Pos AL Pulau Pini juga sudah berupaya mencari keempat korban yang dinyatakan hilang, namun belum berhasil.