Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, mengungkapkan data terbaru babi yang mati karena terserang virus penyakit hog kolera. Hingga saat ini jumlahnya di Sumut sudah mencapai 10.351 ekor.
"Sudah ada 10.351 ekor babi yang mati," ungkap Gubernur Edy didampingi Ketua Tim Unit Reaksi Cepat Pengendalian Virus Hog Kolera Babi Pemprov Sumut, Riadil Akhir Lubis, menjawab wartawan, Jumat (22/11/2019) sore.
Jumlah itu tergolong meningkat. Data pada akhir Oktober 2019 dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menunjukkan jumlah babi yang mati karena serangan hog kolera sebanyak 5.075 ekor.
Jumlah itu kemudian bertambah menjadi 5.800 ekor hingga Senin 11 November 2019. Kemudian jumlah babi mati bertambah lagi menjadi 8.186 ekor hingga 14 November 2019, dan 10.351 ekor hingga data per Jumat 22 November 2019.
Sementara jumlah populasi babi di Sumut, sebut Edy, tercatat sekitar 1,2 juta ekor. "Tetapi setelah dikaji babi itu kurang lebih 2 juta ekor di Sumut ini," sebutnya.
Diungkapkannya berbagai langkah telah dilakukan untuk mengendalikan virus penyakit hog kolera babi. Diantaranya melokalisir babi agar tidak keluar dari Sumut untuk menghindari terjangkitnya babi-babi yang di luar Sumut.
Kemudian membentuk tim posko di setiap kecamatan yang mayoritas rakyatnya memelihara babi. "Gunanya untuk apa?, setiap ada babi yang mati, difasilitasi untuk dikubur. Jadi rakyat semuanya melaporkan kalau ada yang mati jangan dibuang kemana-mana," ujar Edy.