Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Marelan. Komunitas seniman yang tergabung dalam Teater Rumah Mata, Teater Kantor Jakarta, Teater Imago, Kelompok Peduli Museum dan Sejarah serta Museum Situs Kota Cina menggelar teater tanpa panggung di sekitar Danau Siombak, Kelurahan Payapasir, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (24/11/2019) siang.
Pertunjulakan teater tanpa panggung yang tujuannya untuk mengeritik pemerintah dalam penanggulangan sampah dan bangkai babi yang mengotori Danau Siombak, sempat membuat warga setempat tercengang. Para seniman menilai pemerintah masih setengah hati dalam penanggulangan bangkai babi yang terapung di Danau Siombak maupun sampah yang menumpuk.
"Lewat pertunjukan seni, ini penting untuk ditampilkan, karena selain pencemaran alam, juga terkait erat dengan masyarakat sekitar yang kesehatannya terancam karena tak lagi bisa menggunakan air dari danau untuk kebutuhan sehari-hari yang telah dicemari oleh virus yang berasal dari tumpukan sampah dan limbah serta ribuan bangkai babi pengidap hog cholera yang telah dibuang secara tak bertanggung-jawab ke danau Siombak," kata pimpinan Teater Rumah Mata, Agus Susilo.
Pertunjungan taater yang langsung di lokasi kejadian itu, diawali dari Museum Situs Kota Cina, Kelurahan Payapasir. Seorang pria tanpa mengenakan baju, seolah diperagakan sebagai babi diarak sekelompok orang menuju Danau Siombak untuk dibuang.
Sepanjang perjalanan, babi itu meraung-raung seolah tak ingin dibuang ke danau, namun seorang pria yang ada di belakang hewan ternak itu menohoknya dengan sebatang bambu agat babi yang menginap wabah dog cholera tersebut cepat sampai ke danau.
Ironisnya, babi yang hendak diceburkan ke Danau Siombak yang diperankan oleh Agus Susilo tak jadi dijatuhkan, karena Agus tak tahan mencium bangkai babi yang ternyata masih ada mengambang di pinggir Danau Siombak dan sudah dikerumuni lalat.
"Saya tak tahan mencium bau bangkai babi yang menyengat, sehingga kami memilih melanjutkan pertunjukan tari, puisi dan lainnya di arena Museum Situs Kota Cina," ujar Agus didampingi rekannya, Amek.
Pertunjukan teater tanpa panggung itu, sempat menarik perhatian warga, selain melibatkan para seniman yang kerap tampil di Taman Budaya Medan, mereka juga melibatkan anak-anak nelayan sekitar Danau Siombak dalam penampilan tersebut.