Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Sumatra Utara berencana menjual beras dalam kemasan bermerek lokal. Seperti, Danau Toba atau yang lainnya. Langkah inovatif ini dimaksudkan agar image atau kesan bahwa beras Bulog kualitasnya tidak baik dapat dihilangkan.
"Di daerah lain kan sudah ada yang begitu. Kita mau menggunakan kearifan lokal sebagai merek beras kemasan," kata pemimpin wilayah Perum Bulog Sumut, Arwahudin Widiarso, kepada anggota Komisi B DPRD Sumut pada rapat dengar pendapat di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (25/11/2019).
Beras kemasan dengan merek lokal, terang Arwahudin, dijual untuk berbagai jenis. Medium, premium dan super premium. Direncanakan akan diluncurkan mulai Januari 2020. Setelah memperoleh legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM.
Diakuinya, hingga saat ini masyarakat masih tetap beranggapan bahwa beras Bulog kualitasnya tidak baik. Misalnya, berkutu. Akibatnya tidak laku dan terjadi penumpukan di gudang-gudang dalam volume berlimpah. Padahal untuk jenis medium harganya Rp 8.600 perkilogram. Untuk jenis premium maksimal Rp 13.300 perkilogram, menyesuaikan dengan harga pasar.
"Sampai-sampai agar beras Bulog dikenal baik dan diminati masyarakat kami memasang spanduk di pinggir-pinggir jalan agar warga berminat membeli," terang Arwahudin.
Atas kondisi tidak menguntungkan yang dialami Bulog Sumut, Komisi B menyatakan keprihatinannya. Dianjurkan agar Arwahudin dan jajarannya untuk tidak selalu tunduk pada kebijakan pusat. Tetapi menerapkan kebijakan sesuai dengan kondisi di Sumut.