Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berbicara dalam Rapat Koordinasi Pembinaan Jalan Daerah Provinsi Sumatra Utara, Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul M Pasaribu, tampak sedikit kecewa kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada acara yang digelar Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, di Hotel Santika Medan, Selasa (26/11/2019) itu, Syahrul rupanya "geram" dengan masih belum mantapnya kondisi jalan nasional di kabupaten yang dipimpinnya.
Dia mencontohkan antara lain jalan nasional Batang Toru. Menurutnya Batang Toru seharusnya sudah mantap. "Ada Tambang Emas Martabe di sana," ujar abang kandung Anggota DPR RI, Gus Irawan Pasaribu itu.
Disebutkannya PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe, sudah menyumbang sekitar Rp 8,4 triliun ke negara. Tambang Emas Martabe menurutnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi Tapsel.
Meski tidak menguraikannya, namun dari berbagai data yang dihimpun, Rp 8,4 triliun merupakan kontribusi Agincourt Resources ke pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Jumlah itu masih belum termasuk dana CSR yang jumlahnya tergolong besar.
Selain Tambang Emas Martabe, di Tapsel juga sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 510 MW, dimana saat ini progres pembangunannya baru mencapai 10%. "Ini menjadi energi baru terbarukan yang jadi andalan kita ke depan," ujar Syahrul.
Kemudian mulai dari Pahae Tapanuli Utara hingga Sipirok Tapsel, juga dikenal dengan potensi energi panas bumi. Di Pahae misalnya, telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTA) Sarulla berkapasitas 3x110 MW di Pahae.
Kemudian di wilayah Sipirok yang berbatasan langsung dengan Tapanuli Utara itu, lanjut Syahrul, juga dikenal memiliki potensi panas bumi. Syahrul menerangkan hal itu untuk membilangkan bahwa Kementerian PUPR jangan tidak memperbaiki jalan lintas tengah.
"Sekarang lintas tengah ini jadi dilupakan. Ingatlah, janganlah dilupakan. Jangan misalnya karena jalan rusak Aek Latong di Batu Jomba jadi alasan tidak memperbaiki," tegas Syahrul, politisi Partai Golkar itu.
Sementara itu, Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Sistem Jaringan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Riel Jemmy Mantik, yang hadir dalam Rakor iti, merespon apa yang disampaikan Bupati Syahrul.
Menurutnya, akan terus dilakukan koordinasi untuk pembangunan ruas jalan nasional di Sumut, termasuk yang berada di Tapsel. Soal jalan lintas tengah, yakni jalan Aek Latong, dimana saat ini sedang diprogramkan pihaknya.
Dalam 9 program jalan baru di Sumut yang diprogramkan Kementerian PUPR dalam kurun waktu 2019-2024, penanganan jalan Aek Latong masuk didalamnya, yakni relokasi sepanjang 24 km berbiaya Rp 235,6 miliar.