Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur. Insiden bendera Malaysia salah saat ditampilkan dalam upacara pembukaan National Under-15 Basketball Championship ramai diperbincangkan publik negeri jiran. Menteri di Malaysia hingga politikus ramai-ramai memberi tanggapan, polisi pun turun tangan.
Menteri Sukan dan Belia atau Menpora Malaysia, Syed Saddiq, mengaku tidak terima dengan insiden itu. Menurutnya, anak berusia 5 tahun pun tahu mana bendera Malaysia yang benar.
"Saya tidak terima alasan 'tersilap bendera'. Budak kecil berumur 5 tahun pun boleh tahu mana satu bendera Malaysia. Saya sudah arahkan pejabat PJS siasat dan ambil tindakan dengan segera. Kita marah jika orang asing perlekehkan bendera Malaysia. Kita bagaimana?" kata Syaddiq dalam cuitannya seperti dikutip, Kamis (28/11/2019).
Menteri Luar Negeri Malaysia mengaku akan menginvestigasi insiden salah bendera Malaysia yang digunakan selama upacara pembukaan pertandingan basket.
"Saya telah memerintahkan agar insiden ini diinvestigasi," kata menteri Datuk Saifuddin Abdullah dalam cuitannya di akun resminya seperti diberitakan media lokal The Star, Selasa (26/11/2019 ).
Petinggi UMNO, Datuk Mohammad Hasan menilai kejadian itu karena ketidakpedulian dan minimnya apresiasi untuk negara.
"Meskipun beberapa orang menilai bendera bersisi lima ini adalah tindakan rasisme atau bersifat komunis, saya pikir ini lebih soal ketidakpedulian yang berawal dari tidak benar-benar mencintai negara," kata Datuk Mohammad Hasan dalam Facebooknya seperti dikutip dari malaymail.
Polisi memanggil Presiden Malaysian Basketball Association (MABA) atau Asosiasi Bola Basket Malaysia atas insiden bendera Malaysia dengan bintang bersisi lima. Insiden ini terjadi dalam pembukaan kejuaraan basket di Stadion Maba, Senin (25/11).
Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Datuk Seri Mazlan Lazim mengatakan dia telah memanggil Presiden MABA, Datuk Lua Choon Hann ke Markas Besar Kepolisian Kontingen Kuala Lumpur, Selasa (26/11) pukul 08.00 waktu setempat untuk meminta keterangan.
Dia mengatakan Tan menjelaskan bahwa insiden itu terjadi karena kesalahan yang disebabkan oleh konsultan teknologi informasi.
"Presiden Maba bertemu dengan saya pagi ini untuk menjelaskan kejadian itu dan saya memintanya untuk membuat laporan polisi di kantor polisi Tun H.S Lee. Konsultan juga dipanggil dan diselidiki jika kejadian ini punya motif spesifik atau disengaja atau tidak," katanya dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur seperti dilansir The Star, Selasa (26/11/2019 ).
MABA telah meminta maaf atas kesalahan bendera Malaysia atau Jalur Gemilang. Datuk Lua Choon Hann menjelaskan ini terjadi karena kecerobohan kontraktor yang bertanggung jawab atas 'siaran langsung' yang memakan bendera salah.
"Ketika kesalahan terjadi, direktur eksekutif kami segera meminta video itu dimatikan. Kami menangani permasalahan ini sangat serius dan telah bekerja dengan otoritas untuk menyelidiki," kata Lua dalam pernyataannya dilansir The Star.
Dia mengatakan MABA telah mengambil tindakan dengan menghentikan layanan kontraktor. "Kami meminta maaf kepada seluruh penduduk Malaysia dan kami sangat menyesalkan eror, kecerobohan dan masalah yang telah disebabkan," Lua menambahkan.(dtc)