Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Festival Danau Toba (FDT) 2019 yang akan digelar 9-12 Desember di Parapat, Simalungun, Sumatra Utara, ditenderkan secara cepat (tender cepat) oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, pada 18 November 2019. Tender cepat itu pun memasuki tahap akhir. Dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Sumut, Kamis (28/11/2019), ada penawaran 6 perusahaan peserta tender yang lolos hingga tahap evaluasi.
Setelah dievaluasi, akhirnya perusahaan asal Jakarta, yakni PT Assamanta Putra Mandollo, memenangkan tender FDT 2019 dengan nilai penawaran Rp 1,005 miliar. Sementara nilai pagu FDT itu sebesar Rp 1,474 miliar.
Namun hingga Kamis (28 /11/2019), tender FDT itu belum memasuki tahap penandatanganan kontrak. Tidak juga disebutkan kapan jadwal penandatanganan kontrak dilakukan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, yang dicoba dikonformasi lewat telepon seluler, belum bersedia merespon.
Namun sebelumnya, Ria mengatakan FDT 2019 digelar 9-12 Desember di Parapat, Simalungun. FDT tahun ini mengusung tema "Inspiring Toba".
Perihal rencana penyelenggaraan FDT 2019, sudah disampaikan Ria kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melalui Wakil Gubernur, Musa Rajekshah. Menurut Ria, FDT 2019 akan banyak melibatkan masyarakat lokal.
Beberapa kegiatan antara lain Lomba Solubolon, penanaman pohon, kegiatan sosial berupa pembersihan Danau Toba, diskusi kelompok terarah Geopark, lomba lari 10 K.
Sedangkan kegiatan inti FDT 2019 terdiri dari penampilan tari kolosal, hiburan rakyat lokal dan nasional, beragam lomba, fashion show busana etnis, demo kuliner dan lainnya.
Pada Selasa (26/11/2019), diadakan pertemuan Koordinasi Rapat Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019. Namun, para pemangku pariwisata di Sumut justru menyayangkan FDT 2019 digelar pada ujung tahun. Bahkan mereka kesal, kenapa baru diajak duduk bersama oleh Pemprovsu kurang dari dua minggu even tersebut dimulai.
"Kami menyesalkan kenapa baru di PABPD (even FDT) dikelola. Dan menyayangkan dua minggu lagi acara mau digelar, kami baru diajak kumpul," ujar Klemen Gultom, perwakilan ASITA Sumut, pada pertemuan itu.
Pihaknya mengaku bingung mesti memberi kontribusi apa kepada Pemprov Sumut dalam pagelaran yang sudah memasuki tahun ketujuh tersebut. Sebab umumnya wisatawan yang mereka handle sudah jauh-jauh hari ditentukan rute yang akan dilalui sesuai dengan waktu kunjungannya pula.
"Begitupun kami tetap membuka kerja sama dengan pemprov, kira-kira apa yang bisa kami bantu nantinya. Dan mudah-mudahan ini sebuah kejadian bukan kebiasaan di tahun-tahun berikutnya," katanya.
Rapat yang dimoderatori Kepala Bidang Bina Seni Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Disbudpar Sumut, Rismaria Hutabarat itu, perwakilan pelaku wisata lainnya, Erwil dari Wonderful Holiday juga menyatakan hal senada.
Menurutnya, di waktu yang sudah mepet ini even FDT sangat sulit mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara. "Sebab dari tahun-tahun sebelumnya yang saya lihat, FDT kebanyakan dihadiri oleh wisatawan lokal atau domestik saja. Apakah ini memang menjadi sasaran kita?. Sementara dari tujuan FDT ini digelar seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa ingin mempromosikan KSPN Danau Toba kepada wisatawan nusantara juga mancanegara," katanya.
Menjawab hal itu, Risma Hutabarat yang didampingi unsur panitia pelaksana lainnya, Martina, menegaskan kesuksesan FDT mesti dibantu semua pihak termasuk para pelaku pariwisata di Sumut. "Tidak bisa hanya kami saja, tetapi kita semua yang ada di sini harus ikut berpartisipasi. Kami juga berharap semua yang hadir di sini, datang selama FDT berlangsung nanti. Dan segala kekurangan di tahun ini, akan kita perbaiki pada tahun mendatang," katanya.
Martina menambahkan, pelaksanaan FDT diujung tahun sekaligus ingin melihat antusiasme wisatawan melihat even tersebut, dikarenakan sudah dekat dengan waktu liburan. "Sebenarnya ada dua opsi mau kita lakukan. Yakni pada Juni dan Desember. Tapi kita mau coba di Desember, diakhir tahun, orang bisa pulang kampung sekalian liburan ke KSPN Danau Toba sambil menyaksikan FDT," katanya.
Pihaknya berharap jikalau nanti sukses digelar pada akhir tahun, maka FDT dapat dijadikan even tetap setiap tahunnya. "Ini yang paling penting bagi kita, even tetap ini dapat kita pertahankan. Jangan lagi tahun depan dibuat bulan enam, tahun berikutnya bulan Desember," katanya.
Perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Tito, pada kesempatan itu menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprovsu guna suksesi FDT 2019. Apalagi selama ini, kata dia, pihaknya telah rutin melaksanakan pagelaran seni dan budaya pada tiga lokasi di KSPN Danau Toba.
Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah perwakilan Konsulat Jenderal seperti dari Jepang, Belanda, China, Taiwan, dan Malaysia, serta stakeholder terkait lainnya. Mereka juga siap diajak berkoordinasi untuk penyelenggaraan FDT itu.