Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samarinda. Sejak tahun 2018 Pemerintah RI mewajibkan mobil diesel menggunakan bahan bakar solar B20. Tujuan kebijakan ini memang baik, yakni untuk mendorong energi baru terbarukan, melalui mandatory penerapan campuran 20 persen biodiesel sawit dan 80 persen solar.
Namun dalam implementasinya di lapangan, pengguna B20 mendapat masalah saat memakai bahan bakar ini. Contohnya adalah para pengguna mobil diesel di area pertambangan.
Menurut Manager PT MIL (Mitra Indah Lestari) Agus Malahadi, selama pemakaian B20 di mobil diesel operasional, membuat filter bahan bakar cepat kotor.
"Muncul bahan bakar B20 banyak masalah. Akhirnya (kita sering) kuras tangki, dan ganti Dexlite (untuk membersihkan ruang dalamnya)," kata Agus.
Lanjut Agus menjelaskan, dalam kondisi normal filter bahan bakar harusnya diganti setiap 6 bulan sekali. Namun setelah pakai B20, setiap bulan harus ganti filter bahan bakar. "Padahal harga filter itu cukup mahal Rp 600 ribu," terangnya lagi.(dtf)