Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemilu serentak 2019 membuat masyarakat terpecah akibat perbedaan pilihan calon presiden. Gesekan di masyarakat saat Pilkada serentak 2020 mendatang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilu 2019.
Hal ini disampaikan Asisten Umum dan Aset Setdaprov Sumut, M Fitriyus saat menyampaikan kata sambutan mewakili Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pada pembukaan Rakorwil III MW KAHMI Sumut, di Asrama Haji, Medan, Sabtu (30/11/2019).
"Gesekan masyarakat di Pilkada 2020 akan lebih kencang dibandingkan Pilpres 2019, kenapa, karena calon atau kandidat nantinya berada disekitar masyarakat, berbeda ketika Pilpres yang calonnya ada di Jakarta," ujarnya.
Kata dia, di Provinsi Sumut ada 23 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak 2020.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Kadis Kominfo Sumut ini juga menyoroti cepatnya beredar berita bohong atau hoaks di media sosial.
"Waktu itu ada berita katanya masjid atau rumah ibadah di bakar, setelah ditelurusi tidak demikian, sementara masyarakat yang telah melihat berita bohong itu langsung percaya, ini berbahaya," ungkapnya.
Oleh karena itu, Fitriyus berharap peran semua pihak dapat menangkal hoaks atau berita bohong. Ia pun salut melihat sepakterjang dari alumni HMI.
"HMI memang tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana. Di pemerintahan ada, di legislatif ada, kepala daerah juga ada," bebernya.