Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Suryani Paskah Naiborhu hanya memilih satu partai, yakni Partai Gerindra, untuk mendaftar sebagai Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Medan untuk Pilkada 2020. Ada beberapa faktor yang membuatnya hanya memilih Partai Gerindra.
"Pertama, saya melihat ada kesamaan dalam visi dan misi saya dengan Partai Gerindra dalam membangun dan memajukan Kota Medan, " jelasnya usai mengikuti visi dan misi Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang diadakan Partai Gerindra, Minggu (1/12/2019).
Kedua, Suryani sendiri merupakan kader Partai Gerindra yang dibuktikan dengan memiliki kartu tanda anggota (KTA). "Saya yakin bahwa kapasitas yang saya miliki sesuai dengan visi dan misi Partai Gerindra," jelasnya.
Sementara dalam pemaparan visi dan misi dihadapan kader serta simpatisan Partai Gerindra, Suryani menyoroti beberapa hal. Diantaranya adalah keterwakilan perempuan sebesar 30% dalam posisi strategis di jajaran Pemko Medan.
"Keterwakilan perempuan sebesar 30% ini dimulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas, seperti pada dinas atau SKPD (satuan kerja perangkat daerah). Sekarang ada sekitar 25 SKPD di Pemko Medan dan keterwakilan perempuan untuk menjadi pimpinan SKPD masih sangat sedikit, "ujarnya.
Suryani menegaskan, perempuan di Kota Medan, termasuk yang ada di jajaran Pemko Medan, memiliki kemampuan yang bagus dan dapat diandalkan. "Dari segi kuantitas, jumlah perempuan di Kota Medan maupun di Indonesia juga lebih banyak dari jumlah pria. Jadi wajar jika keterwakilan perempuan juga harus ditingkatkan, " tuturnya.
Faktor lain adalah bahwa perempuan memiliki empati yang lebih dalam membangun komunikasi, baik dengan bawahan maupun atasan. Hal ini penting dilakukan agar program kerja yang dibuat dapat berjalan lancar.
"Hal lainnya yang tidak bisa dilupakan adalah perempuan memiliki peran penting sebagai penggerak ekonomi daerah, khususnya di Kota Medan. Hal inilah yang akan kita tetapkan jika terpilih memimpin Kota Medan, yakni memberikan porsi sedikitnya 30% bagi perempuan untuk memimpin," tuturnya.