Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kasus yang diduga pembunuhan terhadap hakim PN Medan, Jamaluddin, beberapa hari lalu, menunjukkan situasi di Sumatra Utara (Sumut) yang sedang tidak aman. Kondisi itu khususnya dialami bagi sejumlah profesi yang bertugas di daerah ini. Profesi itu antara lain, jurnalis, advokat maupun penegak hukum (hakim).
Demikian dikatakan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (Kontras) Sumatra Utara (Sumut) kepada medanbisnisdaily.com, Senin (2/12/2019).
"Yang pasti ini menunjukan bahwa situasi keamanan di Sumut sedang tidak baik-baik saja, khususnya terkait perlindungan atas profesi-profesi seperti hakim, advokat hingga jurnalis yang rentan mendapat ancaman," kata Ketua Badan Pekerja Kontras Sumut, Amin Multazam.
Kasus pembunuhan hakim itu, sambung Amin, semakin menunjukkan bahwa sedang ada masalah serius di tubuh hukum dan demokrasi kita. Pemerintah melalui aparat keamanan harus segera menyadari bahwa persoalan ini bukan hal sepele, perlu ada kebijakan yang efektif untuk segera mengatasinya.
"Pencegahan, perlindungan sampai proses penegakan hukum harus berjalan secara maksimal dan sama baiknya, sehingga kita berharap kejadian-kejadian ini tak lagi berulang di hari kemudian," kata Amin.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa pembunuhan yang akhir-akhir ini terjadi di Sumatra Utara. Secara bergantian dalam waktu dan tempat berbeda.
Kata Jansen, setelah dialami aktivis lingkungan hidup Golfrid Siregar (di Medan) yang kematiannya dinilai tidak wajar, tindak pembunuhan kemudian dialami wartawan di Labuhanbatu. Jika Golfrid tengah memperjuangkan sesuatu terkait pelestarian lingkungan, wartawan di Labuhanbatu melakukan pembelaan menyangkut masalah tanah, Lalu yang terbaru yang tak kalah mengejutkan adalah kematian Jamaludduin, hakim Pengadilan Negeri Medan yang diduga dibunuh, Jumat 29/11/2019).
Di luar motif terbunuhnya nama-nama tersebut, yang menjadi tugas kepolisian mengungkapnya, dia memastikan angka kriminalitas di Sumut terus tumbuh atau bertambah. Di Sumut (Medan) gampang sekali nyawa orang hilang.
"Soal pelakunya atau motifnya biarlah itu nanti kerja penyidikan. Saya melihat persoalan ini lebih pada persoalan keamanan. Sumatra Utara tidak aman, gampang sekali orang terbunuh. Hakim saja terbunuh, bagaimana lagi masyarakat biasa," ujar Ketua DPP Partai Demokrat ini menjawab medanbisnisdaily.com (30/11/2019).
Kenapa demikian? Dia tidak tahu apa persoalannya sehingga angka kriminalitas di Sumut tinggi sekali. Di luar persoalan kriminalitas lain, seperti narkoba yang juga menjamur, baginya Sumut merupakan wilayah yang tidak aman.
"Saya sebagai orang politik meminta kepada pemerintah daerah, kepada aparatur keamanan untuk lebih memperhatikan persoalan ini. Kalau ada penilaian apakah Sumut aman atau tidak, mungkin bisa dikatakan dalam posisi merah," tegasnya.