Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-asahan. Sarmina, wanita berusia 35 tahun yang menderita penyakit kejiwaan sejak kecil, warga Dusun II, Desa Aek Bange, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan, sudah puluhan tahun lamanya menderita tumor diperutnya layaknya sedang hamil. Dia merupakan yatim-piatu dari keluarga kurang mampu. Camat Aek Ledong, Panusunan Rambe, mendengar kisah pilu tersebut langsung mengunjungi warganya itu.
Camat semula mendapat kabar wanita itu kini dipasung oleh keluarganya. "Namun setelah kami cek bersama Kepala Puskesmas Aek Ledong dan Kades, ternyata tidak ada pemasungan. Kami melihat kondisi dia mengalami gangguan jiwa dan mengidap penyakit tumor ganas yang membesar di perutnya seukuran bola voli selama dua tahun,” kata Panusunan saat bercerita kepada wartawan, Selasa (3/12/2019).
Panusunan merasa ibah kondisi warganya itu. Ia pun kemudian mengajak Sarmina untuk dilakukan USG di rumah sakit dan didapati hasil positif di dalam perutnya terdapat tumor ganas.
“Semula kami akan ajukan penanggulangan operasinya melalui BPJS, tapi karena prosesnya sangat rumit, terlebih penderita belum memiliki indetitas diri, maka saya berinisiatif membentuk tim penghimpun dana untuk biaya operasinya " sebut Panusunan.
Inisiatif Panusunan tersebut disambut positif Kepala Desa Aek Bange, Suhermanto dan masyarakat lain yang bahu membahu menjadi donatur . Bersama Kepala UPT Puskesmas Aek Ledong, dr Citra Dewi Kesuma, mereka menghimpun dana operasi hingga dalam waktu beberapa hari terkumpul dana sebesar Rp 18 Juta.
Uang tersebut, kata Panusunan, digunakan untuk biaya operasi pengangkatan tumor di perut Sarmina, serta membeli obat dan biaya keluarga selama menunggu pengobatan Sarmina di Rumah Sakit Prola Aek Kanopan. Operasi itu sukses dilaksanakan. Kini Sarmina dirawat keluarga di rumah keluarga almarhum ibunya.
Suyanti, kakak tertua Sarmina menerangkan, adiknya mengidap kelainan jiwa sejak masih kecil dan kedua orang tuanya masih hidup. Namun hingga kini penyakit tumor yang dikandungnya sudah berusia lebih kurang 20 tahun, hingga adiknya itu tak pernah sekolah.
"Adik saya ini menderita tumor diduga akibat memakan jamur rendaman air teh yang biasa diminum mendiang ayah hanya airnya saja. Karena ayah lupa menutup pintu kamar, adik saya masuk kemudian dimakannya jamur yang ditaruh dalam baskom itu, " kenang Suyanti.
Setelah mengkonsumsi jamur tersebut, lanjut Suyati, perut sering merasakan sakit dan berubah semakin besar mirip wanita hamil 9 bulan. Kondisi tersebut berjalan selama 20 tahun, tanpa pernah mendapat pengobatan baik medis maupun tradisional.
"Jangankan pengobatan, makan sehari-hari saja kami susah, sedang rumah pun kami semua menumpang di rumah bulek (adik dari almarhum ibunya), " kata Suyanti.