Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan merasa heran dan mempertanyakan pernyataan yang dilontarkan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi terkait wacana pemindahan kantor wali kota di Jalan Kapten Maulana Lubis ke Asrama Haji di Jalan Abdul Haris Nasution, Medan. Pasalnya, selain belum pernah diajak bicara, pemindahan kantor wali kota juga bukanlah segambang membalikkan telapak tangan.
"Belum pernah bicara, kenapa muncul wacana seperti itu (perpindahan kantor wali kota) ," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga ketika dikonfirmasi, Kamis (4/12/2019).
Menurut Irwan, pemindahan kantor wali kota tidak semudah dan segampang membalikkan telapak tangan. "Ke mana rencananya mau di pindahkan, Asrama Haji, ya. Itu aset siapa, Kementreian Agama, apa mereka mau menyerahkannya? Selain itu, apa sudah ada kajiannya," ungkapnya.
Rencana perindahahan kantor, diakuinya sudah pernah dibahas di internal Pemko Medan. Di mana, lahan eks Rumah Sakit Tembakau Deli di Jalan Yos Sudarso yang menjadi target. Namun, permohonan penyerahan aset dari Kementerian BUMN sampai hari ini belum pernah direspon.
"Kalau Pemko Medan mau urus pindah, ya di internal Pemko Medan yang bahas, kecuali mungkin kantor gubernur yang di Halan Diponegoro pindah, di tempat itu menjadi kantor wali kota, karena itu aset Pemprov Sumut akan lebih mudah. Ini aset punya instansi lain, kan tidak mudah, dan segampang itu. Semua butuh kajian," terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyatakan akan memindahkan Kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis akan dipindah ke Asrama Haji, Jalan AH Nasution, Medan. Sedangkan Gedung Asrama Haji nantinya pindah ke kawasan Bandara Kualanamu, persisnya dekat rencana pembangunan sport center dan Rumah Sakit Haji.
Hal tersebut disampaikan Edy Rahmayadi di sela pemaparan master plan Sport Center oleh konsultan perencana, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (4/12/2019).
"Eh ini bukan karena kebetulan di daerah sana rumah saya, tapi memang karena itu (Asrama Haji) yang bisa dan strategis. Jangan pula kau bilang eh karena dekat rumah gubernur," ujar Edy.
Edy menyebut sudah selayaknya Wali Kota Medan memiliki kantor yang representatif. Kantor yang ada saat ini, selain sempit juga karena letaknya yang berada di pinggir sungai. "Kalau didorong sedikit saja itu udah ambruk ke sungai," ujar Edy bercanda.
"Setuju kalian itu (kantor wali kota) pindah?, tanya Edy kepada peserta pemaparan antara lain para Kepala OPD Pemprov Sumut itu. "Setuju," jawab peserta serentak.
Lalu kapan Kantor Wali Kota Medan pindah ke Asrama Haji? Edy tidak menyebutkannya. Namun merujuk pada rencana Pembangunan Asrama Haji yang dimulai tahun 2020, maka diprediksi pindah 4 atau 5 tahun setelahnya.